Rabu 24 Feb 2016 05:30 WIB

Bupati Indramayu Siapkan Pembangunan Kawasan Nelayan Modern

Rep: Agus Yulianto/ Red: Hazliansyah
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan melantik pasangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan H. Supendi periode 2016 – 2021, di Gedung Merdeka Bandung, Rabu (17/2).
Foto: Republika/Edi yusuf
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan melantik pasangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan H. Supendi periode 2016 – 2021, di Gedung Merdeka Bandung, Rabu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bupati Indramayu Anna Sophanah segera merealisasikan pembangunan kawasan nelayan modern di Desa Karangsaong dan Pabean Udik, Kecamatan Indaramayu. Pembangunan dilakukan dengan melibatkan Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya RI.

Kepastian itu terungkap setelah adanya ekspose dari berbagai kementrian di hadapan Bupati Indramayu, Selasa (23/2) di ruang dalam Pendopo Indramayu.  Anna mengatakan, kawasan Karangsong akan segera dilakukan revitalisasi dari berbagai sektor.

 

Kebijakan ini adalah sinkronisasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat di bawah koordinasi Kementrian Maritim dan Sumber Daya.

“Ini adalah pembagian tugas antara pemerintah daerah dan pusat, saat ini kami tengah menyusun perubahan RTRW dan juga menyusun site plan untuk pengembangannya,” kata Anna.

 

Dengan adanya pembangunan kawasan nelayan modern diharapkan kawasan Karangsong menjadi lebih tertata rapi yang berwawasan lingkungan. Pada giliranya nanti, kata dia, kesejahteraan nelayan akan meningkat.

“Ini menjadi harapan kita bersama,” ujar Anna.

 

Dikatakan Anna, konsep dalam kawasan nelayan modern yang akan dilakukan diantaranya adalah penataan kali Prajagumiwang dari mulai Cimanuk hingga ke muara Karangsong, pembuatan kolam labuh, docking kapal, galangan kapal nelayan, pemindahan TPI, pembangunan mangrove centre, pengembangan ekowisata bahari, kampong nelayan.

 

Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya RI Safri Burhanudin menjelaskan, Karangsong akan dijadikan model di daerah pantai utara Jawa sebagai kawasan nelayan modern. Tahun ini, kata dia, segera dilakukan pembangunan. Bahkan dalam waktu sekitar 2 tahun, diharapkan bisa selesai dengan serapan anggaran sekitar Rp 150 sampai Rp 200 miliar yang bersumber dari APBD, APBN maupun CSR.

Seusai melakukan ekspose di pendopo selanjutnya rombongan melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Diantaranya, Waduk Bojongsari, Jembatan Balas Bangkir, dan terakhir melihat langsung Sungai Prajagumiwang di Desa Pabean Udik dan Karangsong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement