REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono menilai laporan yang ditujukan pada salah satu calon Ketua Umum (Caketum) Golkar di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bagian dari dinamika pemilihan Ketum. Namun, ia berharap dinamika itu bukan dengan saling melakukan pembunuhan karakter.

"Memang itu bagian dari Caketum, tapi jangan sampai ada proses 'caracter assasination' (pembunuhan karakter) juga, saling menjatuhkan," ujarnya di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (23/2) malam.

Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol itu menambahkan soal laporan ke MKD, pihaknya tidak langsung melihat itu sebagai gratifikasi. Nanti proses di MKD yang akan membuktikan itu apakah dengan naik pesawat pribadi bisa disebut sebagai bentuk gratifikasi.

Agung berharap seluruh pihak tidak cepat menuding dan memberikan vonis pada Akom. Yang pasti, kata dia, Akom juga akan berhati-hati dengan apa yang dilakukannya sekarang. Terlebih jabatan sebagai Ketua DPR sudah melekat. Jadi, jangan sampai ada tudingan dan tuduhan yang terburu-buru.

"Apalagi kemudian itu ada pernyataan atas dukungan dari para simpatisannya, bisa saja seperti itu," tegasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika