REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai mengembangkan pendidikan berbasis budaya yang akan disebar di seluruh kecamatan untuk menggali minat dan bakat siswa.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Purwakarta, Selasa, mengatakan sebagai upaya mengembangkan pendidikan berbasis budaya, maka akan dimulai dengan membuat sekolah budaya di setiap kecamatan.
Ia menyatakan, sekolah budaya ini bagian dalam pengembangan minat dan bakat siswa sejak usia sekolah dasar, sehingga ke depan akan disiapkan sekolah budaya setiap kecamatan satu sekolah.
"Percontohan sekolah budaya untuk membangun lingkungan sekolah berdasarkan wilayah dan karakteristiknya. Sekolah itu mengajarkan nilai-nilai kebudayaan yang tetap sesuai kurikulum," kata dia.
Menurut dia, target yang ingin dicapai dalam sekolah budaya ini di antaranya menghasilkan siswa yang memiliki kreativitas dan produktivitas.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat Didi Garnadi
mengatakan, program sekolah berbudaya itu ialah memadukan antara pelajaran umum dengan kebudayaan.
"Jadi sekolah ini akan menerapkan nilai-nilai pendidikan dan norma budaya, khususnya kesundaan. Misalnya, anak-anaknya akan diajarkan pendalaman tata krama, kebudayaan serta seni tradisi kesundaan," kata dia.
Pemberlakuan sekolah berbasis kebudayaan ini untuk sementara targetnya satu kecamatan memiliki satu SD budaya. Dengan begitu, ke depan akan ada 17 SD budaya percontohan.
"Sebenarnya, seluruh SD di Purwakarta yang mencapai 460 unit, seluruhnya telah lama mengaplikasikan pendidikan berkarakter. Hanya, tinggal dipadukan dengan sarana dan prasarana yang ada," kata dia.