Selasa 23 Feb 2016 21:30 WIB

PPP Telusuri Kebenaran Ivan Haz Tersangkut Narkoba

Rep: Agus Raharjo/ Red: Karta Raharja Ucu
Anggota DPR yang juga putra mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, Fanny Syafriansyah alias Ivan Haz
Foto: wikidpr.org
Anggota DPR yang juga putra mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, Fanny Syafriansyah alias Ivan Haz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PPP akan menelusuri kebenaran salah satu kadernya, Ivan Haz yang tertangkap tangan dalam transaksi narkoba. Wakil Ketua Umum PPP hasil muktamar Bandung, Hazrul Azwar menegaskan, partainya membenarkan mendapat informasi dari berbagai sumber Ivan Haz ditangkap dalam operasi pemberantasan narkoba.

Namun, kebenaran informasi belum terkonfirmasi oleh Ivan Haz sendiri. “PPP akan mencari informasi sesungguhnya soal Ivan Haz yang menurut berbagai sumber beliau tertangkap tangan ketika ingin membeli narkoba,” ujar Hazrul di kompleks parlemen Senayan, Selasa (23/2).

Hazrul mengaku saat ini PPP belum dapat mengklarifikasi soal kebenaran adanya keterlibatan Ivan Haz dalam tindakan haram tersebut. Terlebih, upaya untuk melakukan kontak dengan yang bersangkutan belum berhasil. Hazrul mengatakan, PPP sudah mencoba untuk menghubungi yang bersangkutan melalui jaringan telepon, namun, nomor Ivan Haz sedang tidak aktif.

(Baca Juga: Anak Hamzah Haz Ditangkap karena Diduga Pakai Narkoba)

Kalau memang Ivan Haz tertangkap tangan dalam operasi narkoba, PPP akan membicarakan nasib Ivan Haz sebagai kader PPP dan anggota DPR RI. Sebab, kasus ini menjadi kasus kedua setelah sebelumnya yang bersangkutan juga dilaporkan melakukan tindakan penganiayaan pada pembantu rumah tangganya.

Yang pasti, PPP menyatakan prihatin atas kasus yang menimpa salah satu kadernya ini. Namun, PPP masih perlu menelusuri kebnaran dari informasi penggrebekan narkoba yang melibatkan Ivan Haz.

“Kami akan menelusuri keterlibatannya apakah sebagai pemakai atau yang lain,” ucap Hazrul.

(Baca Juga: Tiga Anggota Konstrad dan Satu Anggota DPR Positif Narkoba)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement