Selasa 23 Feb 2016 18:19 WIB

Cerita Jemaat Gereja Kalijodo yang Ditawari PSK Muda

Rep: Ahmad Islami Jamil/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah pekerja membongkar bangunan salah satu cafe di Kalijodo, Jakarta, Selasa (23/2)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sejumlah pekerja membongkar bangunan salah satu cafe di Kalijodo, Jakarta, Selasa (23/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemandangan di depan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kalijodo yang berada di Jalan Kepanduan II RT 003 RW 005 Pejagalan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terlihat berbeda dari biasanya. Sejumlah pria tampak sibuk mengangkuti inventaris milik gereja itu ke atas mobil pick-up.

"Kami sudah mulai mengosongkan gereja ini sejak akhir pekan lalu dan sekarang kami masih harus memindahkan barang-barang yang tersisa," kata salah satu jemaat GBI Kalijodo, Ronald Panjaitan, kepada Republika.co.id, Selasa (23/2).

Ia menuturkan, gereja tersebut telah menjadi tumpuan bagi puluhan jemaat Kristiani selama hampir setengah abad. Kini, tempat ibadah itu tinggal menghitung hari untuk digusur menyusul keluarnya perintah penertiban kawasan Kalijodo oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, beberapa waktu lalu.

GBI Kalijodo pertama kali dibangun pada 1968. Ketika itu, kawasan di sekitar tempat berdirinya gereja tersebut masih sepi. Areanya banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon pisang. Hanya ada beberapa rumah warga yang berdiri di atas lahan tersebut pada masa itu. Karena itulah, masyarakat setempat dulunya menamai daerah itu dengan 'Kebon Pisang'.

Ronald mengungkapkan, ada banyak cerita unik yang pernah dialami jemaat selama menjalani pelayanan di gereja tersebut. Apalagi sejak mulai berkembangnya bisnis prostitusi di Kalijodo pada dekade 1990-an silam, kadang ada saja kejadian menggelikan yang dihadapi oleh anggota gereja. Salah satunya pernah ia alami sendiri.

Dulu, kata Ronald, ketika ia masih baru menjadi jemaat GBI Kalijodo, pernah ada seorang perempuan paruh baya yang menghampirinya di sebuah kedai kopi yang berada tepat di depan gereja. "Ketika itu, saya lagi asyik ngopi di warung itu. Tiba-tiba datang seorang wanita dan duduk di samping saya," ujarnya mengisahkan.

Baca juga, Warga Kalijodo Ramai-Ramai Kosongkan Rumah.

Perempuan itu lalu menawarkan kepadanya untuk mencoba jasa prostitusi dari pekerja-pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi di kawasan Kalijodo. "Ibu itu bilang ke saya, 'Mas, mau (PSK) yang muda atau yang agak tua? Biar saya bantu cariin.' Sontak saya kaget aja mendengar tawaran seperti itu," tutur Ronald.

Bahkan, kata Ronald lagi, wanita yang ternyata memiliki profesi sebagai germo itu tidak segan-segan menarik tangannya untuk mengajaknya ke tempat mesum. "Setelah saya katakan bahwa saya adalah jemaat gereja di sini, muka ibu itu langsung berubah dan serta-merta melepaskan tangannya dari saya. Dia lalu minta maaf kepada saya karena merasa bersalah," ungkap pria berumur 35 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement