REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Jalur pendakian Gunung Slamet melalui Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, masih ditutup. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga Prayitno mengatakan jika kondisi cuaca membaik, jalur pendakian Gunung Slamet rencananya akan dibuka kembali mulai minggu pertama Maret 2016.
Akan tetapi jika sampai awal Maret masih terjadi cuaca buruk, Prayitno mengatakan, pihaknya belum berani membuka jalur pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja.
Dia mengatakan bahwa hingga saat ini di puncak Gunung Slamet masih sering terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang dan suhu udaranya cukup dingin. "Kami tidak ingin terjadi apa-apa terhadap pendaki sehingga kegiatan pendakian ditutup untuk sementara waktu," ujarnya Selasa (23/2).
Dia mengakui bahwa sejak penutupan jalur pendakian Gunung Slamet pada 8 Februari lalu, banyak wisatawan minat khusus yang menghubungi Dinbudparpora Purbalingga. "Mereka menanyakan kapan jalur pendakian akan dibuka kembali. Rata-rata setiap minggunya ada 400 hingga 500 orang yang ingin mendaki Gunung Slamet," katanya.
Lebih lanjut, Prayitno mengatakan bahwa saat ini, tim Search and Rescue (SAR) Kutabawa yang terdiri atas 10 orang sedang melakukan kegiatan pendakian Gunung Slamet. Menurut dia, pendakian tersebut dilakukan dalam rangka membersihkan Gunung Slamet dari tumpukan sampah yang ditinggalkan oleh pendaki.
"Di setiap pos pendakian, banyak tumpukan sampah. Tim SAR saat ini sedang melaksanakan kegiatan bersih-bersih," katanya.