Selasa 23 Feb 2016 17:14 WIB

Marwan Jafar: Mengurus Desa Seperti Makan Buah Durian

Marwan Jafar
Foto: Republika/Prayogi
Marwan Jafar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar mengatakan mengurus desa ibarat makan buah durian yang sulit di awal namun manis pada akhirnya.

"Makan durian itu tidak jauh berbeda dengan ngurus desa. Awalnya banyak durinya tapi setelah terbuka baru terasa manisnya," ujar Marwan di Jakarta, Selasa.

Marwan mengakui menjadi Menteri Desa untuk pertama kalinya bukanlah tugas mudah. Namun dia optimistis bisa terus berjuang mengurai berbagai permasalahan di desa.

"Awalnya banyak yang pesimis, tapi kalau kita urus secara serius, ternyata bisa kita urai satu persatu," jelas dia.

Disinggung mengenai dana desa, dia mengakui masih banyak kendala pada tahun pertama pencairan.

Meskipun demikian, dana desa telah memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan desa, khususnya untuk perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana dasar, peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan.

"Dana Desa sebesar 89 persen untuk pembangunan di desa, kemudian untuk belanja pemerintahan Desa enam persen pembinaan kemasyarakatan tiga persen, dan belanja untuk pemberdayaan masyarakat sebesar dua persen," terang dia.

Di bidang ekonomi, lanjut Marwan, dana desa telah berkontribusi pada peningkatan sarana dan prasarana ekonomi, yakni sarana dan prasarana produksi, pasar desa, perintisan BUMDesa, dan peningkatan modal masyarakat.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, Marwan menjelaskan bahwa dana desa juga telah menyumbang penyerapan tenaga kerja dan peningkatan sarana prasarana ekonomi masyarakat desa.

Meski dampak terhadap jumlah warga miskin belum dapat diukur, tetapi peningkatan sarana prasarana dan layanan dasar, serta peningkatan sarpras ekonomi dan penyerapan tenaga kerja memberi kontribusi positif terhadap upaya?penanggulangan kemiskinan pada 66,9 persen desa.

Data tersebut, lanjut Marwan, menunjukkan desa yang ada di Indonesia sudah bisa mengelola dan menggunakan sumber daya keuangan.

"Maka desa dengan penuh kebajikan dan kearifan akan dapat memanfaatkannya dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat desa," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement