REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sampah plastik yang dihasilkan warga Kota Cirebon mencapai 500 kg per hari. Instansi terkait pun akan mencanangkan program zero waste (nol sampah) untuk mengatasi kondisi tersebut.
''Sampah plastik itu dari berbagai jenis dan ukuran,'' ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon, Taufan Bharata, Selasa (23/2).
Taufan menjelaskan, volume sampah plastik itu diketahui dari hasil pemisahan sampah plastik dan non-plastik sejak Januari 2016. Pemisahan sampah tersebut dilakukan petugas DKP saat pengangkatan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke atas truk sampah.
Selain itu, pemisahan sampah plastik dan non-plastik juga dilakukan di Kantor DKP. Volume sampah plastik yang mencapai 500 kg pun kemungkinan besar masih bertambah karena petugas pemilahan sampah masih terbatas.
''Kami kekurangan petugas khusus untuk memilah sampah plastik dan non-plastik,'' ujar Taufan.
Taufan berharap, pemilahan sampah plastik dan non-plastik itu diharapkan bisa mengurangi limbah sampah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Hal tersebut juga untuk mendukung program pemerintah mengurangi sampah plastik.
Tak hanya itu, Taufan menyatakan akan melakukan program zero waste di tingkat RW yang ada di Kota Cirebon. Dengan program zero waste diharapkan pengelolaan sampah bisa selesai di tingkat RW.
Sosialisasi program tersebut akan dimulai pada April hingga Agustus 2016. Dalam sosialisasi tersebut, petugas DKP akan mendatangi setiap RW yang ada di Kota Cirebon. Petugas akan mengajarkan masyarakat cara memilah dan memanfaatkan sampah yang dihasilkan di lingkungan masing-masing.
Tak hanya itu, petugas juga akan mengajari masyarakat cara meningkatkan nilai dari sampah yang dihasilkan sehari-hari, di antaranya dengan mengadakan program bank sampah.