REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Jajaran Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, menyelidiki temuan mayat pemuda berusia sekitar 25-30 tahun yang tenggelam di aliran Sungai Ngrowo, Kelurahan Botoran, Kota Tulungagung, Senin.
"Sudah kami selidiki, namun belum ada tanda-tanda yang mengarah pada penganiayaan ataupun unsur kesengajaan," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Andria D Putra di Tulungagung.
Ia mengatakan polisi bersama tim medis dari RS Bhayangkara telah melakukan visum luar, namun tak ditemukan bekas luka ataupun tanda penganiayaan.
Petugas sempat mencoba menggeledah celana pendek dan pakaian kemeja warna hitam yang dikenakan korban, namun tak satupun identitas ditemukan.
"Jenazah sementara disimpan di kamar mayat RSUD dr Iskak, Tulungagung sampai ada warga yang melapor ataupun informasi mengenai orang hilang yang kemungkinan mengarah pada korban," ujarnya.
Andria menggambarkan korban memiliki ciri ciri tinggi badan sekitar 165 centimeter, warna kulit sawo matang, dan diperkirakan umur sekitar 25-30 tahun.
Saat ditemukan mengambang di tepi Sungai Ngrowo atau Parit Agung di Kelurahan Botoran, korban mengenakan celana pendek warna hitam, kemeja warna krem bermotif kotak kotak serta ada benjolan pada bahu sebelah kanan.
"Penemuan mayat mr X ini dilaporkan warga sekitar pukul 13.30 WIB tadi dan langsung dilakukan evakuasi," ujarnya.
Informasi dari beberapa saksi warga sekitar, penemuan mayat diketahui warga secara tidak sengaja saat melintas di dekat Sungai Ngrowo.
"Ada warga yang kaget karena melihat tubuh manusia mengapung di sungai, menghadap ke arah utara. Informasi itu tersebar cepat sehingga terjadi kerumunan di sekitar lokasi," tutur Doni, warga sekitar.
Sekitar pukul 14.15 WIB, salah satu warga berinisiatif mencebur ke sungai untuk menarik korban ke tepi dengan tujuan agar mayat tidak terbawa arus.
"Saya tarik dengan memegang bagian kepala dan saya bawa ke tepi sungai agar tidak terbawa arus," kata Zulfan Efendi, warga tersebut.