Senin 22 Feb 2016 16:59 WIB

Meski Berbayar Penggunaan Kantong Plastik Masih Tinggi

Rep: Christiyaningsih/ Red: Andi Nur Aminah
Kantong plastik.
Foto: Flickr.com
Kantong plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejak Ahad (21/2), pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai kantong plastik berbayar. Namun meski sekarang pembeli diharuskan mengganti Rp 200 rupiah untuk setiap kantong plastik belanja yang mereka minta di toko, permintaan kantong plastik belum surut. Sebuah swalayan retail di Malang Town Square dalam sehari menghabiskan sekitar 2.000 hingga3.800 lembar kantong plastik berbagai ukuran. 

Iges Rashendha, manager on duty swalayan yang ditemui Republika.co.id  Senin (22/2) mengatakan pihaknya telah menerapkan kantong plastik berbayar mulai kemarin. Sejauh ini tidak ada keluhan dari pengunjung mengenai keharusan membayar kantong plastik. "Mungkin karena relatif murah maka customer tidak mempermasalahkan," kata Iges. 

Menurut dia, selain menerapkan kantong plastik berbayar, pihaknya juga memberikan tote bag kain gratis kepada pembeli yang melakukan transaksi minimal senilai Rp 200 ribu. Tote bag tersebut dapat digunakan berkali-kali dan menghemat penggunaan kantong plastik. 

(Baca Juga: Harga Kantong Plastik Berbayar Dinilai Terlalu Murah)

Ia menerangkan tingginya penggunaan kantong plastik tidak lepas dari banyaknya transaksi. Pada hari biasa, biasanya jumlah transaksi mencapai 1.500 hingga 1.700 transaksi. Sedangkan pada akhir pekan, swalayan dapat mencatatkan 2.000 hingga 3.000 ribu transaksi. 

Seorang pengunjung, Ike Aurora mengatakan ia tak keberatan jika harus membayar Rp 200 rupiah per kantong plastik. Mahasiswi Universitas Brawijaya ini menuturkan membeli kantong di toko lebih praktis ketimbang membawa tas sendiri dari rumah. "Jika pemerintah ingin mengurangi sampah plastik mungkin bisa mulai memproduksi juga kantung kertas belanja seperti yang sering kita lihat di luar negeri," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement