Senin 22 Feb 2016 13:46 WIB

Depok akan Buat Kantong Plastik Tahan Lama Seharga Rp 15 Ribu

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Achmad Syalaby
 Sejumlah remaja memperlihatkan poster mendukung program pengurangan kantong plastik di halaman Superindo di Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Ahad (21/2). (Republika/Edi Yusuf)
Sejumlah remaja memperlihatkan poster mendukung program pengurangan kantong plastik di halaman Superindo di Jalan Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Ahad (21/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Wijayanto mengatakan akan merencanakan pembuatan kantong plastik berbayar dengan kualitas bagus dan tahan lama dengan harga Rp 15 ribu per kantong plastik.

"Kalau saya menginginkan kantong plastik yang bagus dengan harga Rp 15 ribu yang bisa dipakai selama setahun atau dua tahun. Sekalian jualan kantong plastik," ujar Wijayanto di Balaikota Depok, Jawa Barat (Jabar), Senin (22/2).

Menurut Wijayanto, persoalannya bukan murah dan mahalnya harga kantong plastik. Yang terpenting semangat mengurangi kantong plastik. "Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk membawa kantong plastik sendiri saat berbelanja dan kantong plastik jangan dibuang," imbuhnya.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah membuat surat pemberitahuan yang diperuntukkan kepada seluruh perusahaan ritel yang beroperasi di wilayah kota Depok. Tujuannya, para ritel segera mengikuti aturan penggunaan kantong plastik berbayar.

"Saat ini kita belum keluarkan aturan dan kebijakan berapa harga kantong plastik. Silahkan jual dengan harga yang mereka tetapkan sendiri. Saya dapat kabar mereka menjual dengan harga Rp 200 per kantong plastik," tutur Wijayanto.

(Baca: Selembar Kantong Plastik Dihargai Rp 200).

Kota Depok adalah salah satu kota dari 23 kota lainnya yang akan menerapkan kebijakan plastik berbayar. Dari kebijakan tersebut, nantinya plastik dengan kapasitas ukuran kecil akan dihargai sebesar Rp 500 dan untuk plastik dengan kapasitas ukuran yang cukup besar akan dihargai sebesar Rp 1.000.

"Nantinya, hasil daripada penerapan plastik berbayar tersebut bisa dimanfaatkan oleh perusahaan retail untuk menyelenggarakan program lingkungan," terang Wijayanto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement