Senin 22 Feb 2016 11:27 WIB

Ahok Balas Kritikan Yusril

Rep: c33/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi kritikan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra yang menyebutnya akan melaju sebagai Presiden RI usai menjabat sebagai Gubernur.

Ia membantah hal tersebut. Bahkan ia justru merasa Yusrillah yang sebenarnya bersikukuh ingin menjadi presiden. Ahok pun memberikan serangan balik pada calon rivalnya di pilgub mendatang itu.

"Ya itu pikiran beliau makanya beliau ngotot pengen maju DKI karena beliau ngebet pengen jadi Presiden kan? Cuma sayang waktu itu ada kesempatan dia ngalah buat Gus Dur (Abdurahman Wahid) waktu itu, itu aja bang Yusril. Padahal bang Yusril kalau dulu ikut nyalon walaupun kalah, berikutnya jadi presiden tuh dia, makanya dia mau lewat langkah (Pilgub DKI)," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (22/2) pagi.

Sementara itu, ia merasa tidak mempersiapkan apa-apa jelang Pilgub DKI 2017. Ia menyebutkan lebih baik melanjutkan pekerjaan sebagai Gubernur. Lewat cara itulah ia yakin masyarakat Ibu kota bisa menilai kepantasannya mempertahankan kursi DKI 1.

"Kita Kalau petahana ya enggak ada persiapan sebetulnya. Kita kerja aja seperti biasa. Kejar sebanyak mungkin apa yang pernah kita rencanakan semua," katanya.

Sedangkan mengenai calon pendampingnya dalam Pilgub nanti, Ahok setuju jika kembali bersanding dengan Djarot Saiful Hidayat. Namun ia belum bisa memastikan apakah keinginannya itu akan mendapat restu dari PDIP sebagai partai tempat Djarot bernaung.

"Saya sudah katakan kalau memang PDIP ijinkan dengan pak Djarot ya kita maju dengan pak Djarot," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement