Ahad 21 Feb 2016 23:56 WIB

Warga Bogor Sambut Baik Penggunaan Kantong Plastik Berbayar

Penerapan kantong plastik berbayar untuk barang belanja supermarket akan diujicoba di Indonesia mulai 21 Februari 2016.
Foto: wikipedia
Penerapan kantong plastik berbayar untuk barang belanja supermarket akan diujicoba di Indonesia mulai 21 Februari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah ritel di Bogor, Jawa Barat, mulai menyosialisasikan penggunaan kantong plastik berbayar, Ahad (21/2). Sebagian warga pun mengaku tidak keberatan dengan kebijakan tersebut.

Andi (37 tahun) contohnya. Warga Ciomas, salah satu pembeli di Super Indo mengaku baru mengetahui adanya aturan yang mengharuskan pembeli membayar uang plastik senilai Rp 200 rupiah. "Baru tahu tadi dari kasir, karena buru-buru saya tidak keberatan membayar Rp 200, tapi harusnya ini disosialisasikan terlebih dahulu, biar masyarakat tidak kaget dan keberatan," katanya, Ahad.

Menurut Andi, program tersebut tujuannya bagus. Tetapi harga plastik yang Rp 200 dinilai kurang efektif untuk mengurangi kantong plastik karena harganya terjangkau.

(Baca Juga: Minimarket di Bogor Sosialisasikan Kantong Plastik Berbayar)

Hendaknya ada kompensasi atau insentif dari pemerintah kepada masyarakat yang bersedia mengurangi plastik. "Sosialisasi yang penting, dan seharusnya pemerintah menyediakan tas belanja pakai ulang untuk masyarakat, biar meraka terdorong untuk menggunakan tas belanja," katanya.

Sementara itu, Marni (56) warga Jalan Veteran, mengaku tidak heran dengan adanya peraturan plastik berbayar. Karena ia sudah lama menggunakan tas belanja pakai ulang setiap kali berbelanja.

"Oh sudah berlaku ya, bagus kalau begitu. Kalau saya memang sudah lama membiasakan diri menggunakan tas belanja setiap saya berbelanja, jadi saya dukung gerakan ini," kata dia.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, terdapat 535 ton tumpukan sampah di Kota Bogor, terdiri atas 75 persen sampah organik, dan 10 persen sampah plastik yang tidak bisa diurai.

"Kita lakukan bertahap mengurangi sampah plastik dengan uji coba plastik berbayar, tahap awal di tingkat ritel, lalu kita coba di tingkat toko kecil dan pasar tradisional. Kita juga mulai di tingkat pemerintah, mengurangi penggunaan botol mineral, pegawai dari dinas manapun wajib membawa botol air minum sendiri," kata Bima.

(Baca Juga: YLKI: Kantong Plastik Berbayar Kebijakan Rasional)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement