REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih tahap menggelar sosialisasi penggurangan penggunaan kantong plastik. Kegiatan perana dilakukan di arena bebas kendaraan, Car Free Day (CFD), Ahad (21/2).
"Sosialisasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mengurangi sampah di peringatan hari peduli sampah, yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup pada 2014 silam," kata Widi Siswanto, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH).
Ini merupakan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah dari kantong plastik. Karena jumlah sampah kantong plastik ini cukup banyak, dari 260 ton sampah yang dihasilkan setiap harinya, 20 persennya adalah sampah kantong plastik.
Menurut Widi, BLH dalam waktu dekat akan memberlakukan kantong plastik berbayar. Namun, kebijakan itu masih akan dikaji agar tidak memberatkan masyarakat.
Pemberlakuan kantong plastik berbayar juga harus dipayungi dengan peraturan yang jelas. Karenanya, ia akan segera melakukan pembahasan dengan walikota, terkait usulan kebijakan baru tersebut.
''Kita bicarakan dulu dengan Pak Walikota, nanti jangan sampai memberatkan masyarakat. Kita berkomitmen untuk mengurangi sampah kantong plastik, hanya saja harus diatur regulasinya seperti apa,'' ucap Widi.
Dalam sosialisasi, Walikota Solo Hadi Rudyatmo memperagakan penggunaan kantong belanja dari anyaman plastik dan kantong kain. Kantong belanja alternatif ini dianggap lebih ramah lingkungan, karena bisa digunakan berkali-kali.