Ahad 21 Feb 2016 14:56 WIB

Teten: Kelola Sampah Tindakan Awal Berantas Korupsi

Teten Masduki
Foto: Republika/ Wihdan
Teten Masduki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan mengelola dan membuang sampah pada tempatnya merupakan tindakan bertanggung jawab diri sendiri kepada lingkungan. Ia menilai hal itu juga bisa menjadi langkah awal memberantas korupsi.

"Ketika tidak berani lagi membuang sampah sembarangan, itu menunjukkan kita punya tanggung jawab sosial kepada lingkungan. Korupsi akan turun juga kita merasa bertanggung jawab karena korupsi adalah bentuk perbuatan yang tidak bertanggung jawab kepada masyarakat, negara dan pemerintah," kata Teten pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016 di kawasan Bundaran HI Jakarta, Ahad (21/2).

Teten mengatakan revolusi mental melawan korupsi dapat dibentuk dengan membangun kesadaran untuk mengelola dan tidak membuang sampah di sembarang tempat sebagai rasa tanggung jawab kepada lingkungan.

Ia mencontohkan Korea Selatan yang memberantas korupsi diawali dengan gerakan masyarakat membersihkan sampah.

Menurutnya, tingkat peradaban suatu bangsa dapat dilihat melalui kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik, contohnya negara maju umumnya memiliki lingkungan yang bersih.

Dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberlakukan program kantong plastik berbayar serentak di 22 kota untuk mengurangi produksi sampah terutama berasal dari plastik.

"Plastik berbayar sekarang sudah diuji coba oleh 22 kota, seperti Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makassar dan Surabaya. Uji coba sampai enam bulan dengan evaluasi berkala minimal tiga bulan sekali," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Dengan adanya plastik berbayar, masyarakat di berbagai kota, misalnya Jakarta harus mengeluarkan Rp5.000 per kantong ketika berbelanja atau membawa tas sendiri dari rumah jika ingin gratis.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan mengatakan sistem kantong plastik berbayar akan mengembalikan tradisi berbelanja seperti dahulu.

"Saya ingin mengajak kembali bagaimana tradisi orangtua kita dulu mengajarkan membawa plastik sendiri dari rumah ketika belanja," kata Ferry.

Selain untuk mendukung program Indonesia Bebas Sampah 2020, kantong plastik berbayar dapat menghemat ekonomi perkotaan yang bisa dialokasikan untuk memperbanyak bank sampah, pabrik daur ulang hingga membantu rakyat miskin dari hasil penjualan plastik di setiap tempat perbelanjaan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement