REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menegaskan tidak ada suara ledakan seperti yang didengar warga saat terjadi bencana pergerakan tanah melanda Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Jumat (19/2) malam.
"Hanya bunyi seperti gemuruh dan bunyi retakan tanah dan tembok saja, tidak ada ledakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria melalui telepon seluler, Sabtu (20/2).
Ia menuturkan, bencana pergerakan tanah itu melanda pemukiman penduduk di Dusun Ciawi dan Dusun Lengkong yang menimbulkan kerusakan bangunan rumah warga. Bencana pergerakan tanah itu, kata Dadi, disebabkan hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
(Baca Juga: Ratusan Rumah Rusak karena Pergerakan Tanah)
"Akibat hujan, ditambah lagi topografi wilayah pegunungan dan berbukit membuat daerah tersebut rawan bencana pergerakan tanah," katanya.
Ia menyampaikan bencana tersebut membuat rekahan tanah di beberapa tempat seperti pesawahan, jalan dan bangunan rumah warga. Petugas BPBD, lanjut dia, telah mengimbau warga yang berada di kawasan rawan pergerakan tanah untuk mengungsi sebagai antisipasi dampak dari bahaya bencana tersebut.
"Sebagian warga ada yang mengungsi ke rumah kerabat, ada juga di tenda-tenda pengungsian yang disiapkan BPBD," katanya.