REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan sangat mendukung pembangunan infrastruktur kereta cepat Bandung - Halim (Jakarta) karena merupakan bagian dari masa depan transportasi yang harus dimiliki oleh Indonesia.
"Kereta cepat merupakan salah satu masa depan transportasi, khususnya di Jawa Barat yang saat ini lalu lintasnya sudah padat. Kereta cepat merupakan harapan dari tatanan transportasi efektif yang berefek positif bagi pembangunan," kata Gubernur Heryawan dalam sosialisasi Kereta Cepat di Bandung, Jumat.
Meski tiba belakangan dibanding nara sumber lainnya, namun Gunernur Heryawan menyatakan komitmennya mendukung sekaligus juga mendukung pembangunan tahapan lainnya, termasuk pembangunan LRT di Bandung Raya.
Ia menyebutkan, kereta cepat menjadi salah atu solusi transportasi di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Pembangunan jalan tol terus dilakukan dan dampaknya sangat signifikan bagi pertumbuhan perekonomian.
Dan ia juga optimistis kehadiran kereta cepat bisa memberikan hal yang serupa bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat dan kawasan dan titik-titik yang akan dikembangkan terkait pembangunan kereta cepat itu.
"Sebagai pemerintah provinsi harus tunduk patuh kepada pemerintah pusat. Namun secara rasional memang jalan tol Bandung - Jakarta saat ini sudah terlalu padat, tidak nyaman lagi sehingga banyak yang kembali ke kereta api. Sehingga kehadiran kereta cepat ini menjadi salah satu solusinya," kata Heryawan.
Ia menyebutkan sudah waktunya kini pergerakan masyarakat atau penumpang menggunakan angkutan massal dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Kemajuan suatu daerah, kata dia harus diikuti dengan pengembangan moda transportasinya, salah satunya yang berbasis kereta.
"Saya harus mengatakan setuju untuk masa depan bangsa ini. Kehadiran kereta cepat mungkin salah satu yang diperlukan," kata Heryawan.
Selain akan mempercepat waktu tempuh Bandung - Jakarta, juga akan mengembangkan kawasan yang menjadi persinggahan kereta cepat. Ia menyebutkan akan ada pengembangan kawasan Tegaluar Kabupaten Bandung, Walini di Purwakarta dan juga di Karawang.
Di sisi lain, ia juga tetap berpandangan pembangunan infrastruktur kereta cepat itu juga tetap harus menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.
"Kita sepakat pembangunan itu tidak boleh menghadirkan kerusakan bagi lingkungan, sebagai masyarakat Jabar berharap semuanya bisa dijaga keseimbangan lingkungan. Kita dukung pengembangan yang baru dan kita selesaikan urusan lingkungannya juga," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryaman Sutrisno menyatakan dukunganya dengan pembangunan kereta cepat Bandung - Jakarta itu. Ia berharap bisa menjadi solusi transportasi di Jawa Barat.
"Kami berharap kereta cepat bisa menjadi solusi transportasi dan menjawab kebutuhan masyarakat Jabar. Di sisi lain kami juga berharap kehadirannya bisa bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya dapan penyerapan tenaga kerja," kata Agung.
Sepertihalnya dikatakan oleh Gubernur Jabar, Agung menyatakan kereta cepat bisa menjadi pemecah masalah dan kepastian waktu tempuh Bandung-Jakarta.
"Bagi dunia usaha kecepatan dan kepastian waktu tempuh itu sangat penting. Bayangkan saat ini waktu tempuh Bandung - Jakarta tidak menentu, bila dulu bisa tiga jam, saat ini bisa lima jam bahkan lebih karena macet," kata Agung.
Acara sosialisasi kereta cepat itu digelar di Hotel Grand Papandayan Kota Bandung yang dihadiri Menteri BUMN Rini M Sumarno, Dirut PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sejumlah pimpinan BUMN, pejabat Pemprov Jabar serta sejumlah stakeholder lainnya.