REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 403 karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor menggelar demo di Balai Kota Bogor. Demo yang sudah dilakukan sejak kemarin (17/2) oleh karyawan PDAM dilakukan terkait tuntutan mengenai direkturnya.
Melihat aksi demo tersebut sejak kemarin, akhirnya Wali Kota Bima Arya memberikan tanggapannya. "Saya selalu sampaikan kenyamanan bekerja solidaritas di atas segalanya. Begitu banyak materi tapi karyawan pentinh untuk merasakan kenyamanan," kata Bima di depan pendemo, di halaman Balai Kota, Kamis (18/2).
Bima juga menyatakan dirinya terus mengamati semua masukan dan juga memperhatikan aspirasi yang sudah disuarakan oleh karyawan PDAM. Bima juga mengakui dukungan terhadap PDAM sebagai salah satu kebanggaan Kota Bogor tidak boleh mundur.
Mengenai tuntutan terkait punurunan Direktur Utama PDAM Untung Kurniadi, Bima menanggapi hal tersebut disesuaikan dengan peraturan yang ada. "Kalau ada peraturan yang tidak berpihak dengan kesejahteraan karyawan harus direvisi," tutur Bima.
Tak hanya itu, kerja sama antarkaryawan dan semua direksi juga harus diperhartikan. Begitu juga, lanjut dia, dialog untuk mendiskusikan aspirasi karyawan PDAM juga perlu dilakukan agar ada solusi.
Soal desakan dirut PDAM dicopot, Bima menyatakan, untuk sekarang ini pemberhentian sementara harus melalui dewan pengawas. Hal tersebut sesuai dengan Perwali 49/2013 diubah di 73/2015 tentang organ PDAM.