REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur International Film Festival for Women, Social Issues, and Zero Discrimination (IFFWSZ) Damien Dematra menolak adanya gerakan promosi kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Ia mengaku, pihak festival dan Dewan Kreatif Rakyat yang menginisiasi acara tersebut berpendapat serupa.
Meski begitu, ia mengaku tidak boleh ada bentuk diskriminasi hak pada kaum LGBT. "Kalau kampanye (LGBT), saya berdiri paling depan (menolak). Kampanye LGBT no, antidiskriminasi yes!" ujar Damien dalam konferensi pers gelaran IFFWSZ di Pusat Kebudayaan Rusia, di Jakarta, Kamis (18/2).
Damien menekankan, tidak ada niatan festival tersebut untuk mempromosikan LGBT kepada publik. Meski, seperti diakui Damien, terdapat sejumlah film tentang LGBT yang masuk dalam daftar film dan akan dilombakan dalam festival tersebut.
Sejak dibuka pendaftaran pada Mei tahun lalu, panitia festival telah menerima 425 film dari seluruh dunia dan akan memutar 75 film terbaik mulai 6 hingga 20 Maret 2016.
Damien mengaku, festival ini tetap berupaya mengangkat isu LGBT agar menjadi edukasi bagi masyarakat. Ia menilai, hal itu dapat mencegah penyebarluasan LGBT. "Kalau dilarang tanpa penjelasan, justru menimbulkan rasa penasaran nanti, justru pemuda malah terpikat dan terjerumus," ujar Damien.
Pria yang berprofesi sebagai sutradara itu pun mendukung pemerintah untuk memberikan pendampingan pada kaum LGBT tanpa mencuri hak-hak mereka sebagai warga negara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
