REPUBLIKA.CO.ID, SILICON VALLEY -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Facebook untuk mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia, untuk mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg di Silicon Valley, San Fransisco, Rabu siang waktu setempat atau Kamis pagi waktu Jakarta.
Kepada pendiri Facebook itu, Presiden menyatakan Pemerintah Indonesia menyambut baik kontribusi Facebook dalam pembangunan ekonomi dan budaya digital Indonesia.
"Saya harap Facebook dapat kerja sama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai 130 miliar dolar AS pada 2020," ujarnya.
Jokowi melanjutkan, ekonomi digital di Indonesia dipicu oleh perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk itu, Indonesia telah menyiapkan rencana aksi ekonomi digital jangka menengah dan panjang dengan fokus mempercepat pemberian akses digital bagi UMKM.
Sejumlah kebijakan untuk mendorong tumbuhnya techopreneurs dan menarik investasi termasuk di bidang IT serta akses pembiayaan bagi UMKM telah diambil oleh pemerintah Indonesia.
Pemerintah Indonesia, lanjut Presiden, juga terus menetapkan kebijakan yang mendorong inovasi. Di antaranya program nasional menciptakan 1000 technopreneurs serta perlindungan bagi pengusaha start up. Dalam kaitan menciptakan 1000 technopreneurs, Indonesia mendorong Facebook untuk mendukung edukasi developer IT baru di Indonesia.
"Saya juga harap Facebook dapat mendukung upaya Indonesia untuk memberdayakan ekonomi digital bagi UMKM", katanya.
Pada kesempatan ini, Presiden juga menyampaikan bahwa dirinya telah menyerukan empowering leaders of peace kepada para pemimpin ASEAN dan AS dalam KTT di Sunnylands pada 15-16 Februari 2016. Untuk itu, secara khusus Presiden berharap Facebook dapat turut menyampaikan pesan damai ini.
"Saya mengajak Facebook untuk menguatkan penyebaran pesan toleransi, moderasi dan perdamaian", ucap Presiden.