Kamis 18 Feb 2016 00:23 WIB

Permukaan Air Waduk Jatigede Naik 10 Cm Sehari

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Senin (15/2).  (foto : MgBDG_MJ05)
Foto: MgBDG_MJ05
Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Senin (15/2). (foto : MgBDG_MJ05)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Curah hujan yang tinggi menyebabkan penggenangan air Waduk Jatigede lebih cepat sebulan dari yang ditargetkan. Menurut Kepala Dinas PSDA Jabar Eddy Nasution, kenaikan permukaan air di Waduk Jatigede mencapai 10 cm per hari.

Pada Ahad (14/2), ketinggiannya telah mencapai 239,3 meter dari total ketinggian maksimal 260 meter. "Tinggal 21 meter lagi, tapi air kita lepas pada siang hari," ujar Eddy kepada wartawan, Rabu (17/2).

Menurut Eddy, pelepasan air salah satunya dilakukan agar warga di sekitar genangan bisa punya waktu untuk evakuasi. Terdapat sejumlah warga yang sudah mendapat ganti rugi namun masih tetap berada di lokasi. Namun ternyata, peristiwa terputusnya jalan Sumedang-Wado akibat luapan air Jatigede membuat banyak warga ilegal langsung pindah.

"Sekarang sih sudah nggak ada warga di sekitar, barangkali takut ‎karena ada genangan," katanya.

Menurutnya, tidak ada istilah ‎air waduk Jatigede penuh lebih cepat sehingga membuat Jalan Sumedang-Wado terputus. Sebab, sesuai perencanaan, jalan tersebut memang akan tenggelam.

Justru, masalah timbul karena Jalan Lingkar Jatigede‎ belum selesai dibangun oleh Kementerian PU Pera. Ini karena ada sejumlah lahan yang belum dibebaskan. "Selain belum dibebaskan, kini ada rumah-rumah hantu di lokasi tersebut," katanya.

Sistem pelepasan air waduk, kata dia, sudah ‎dibuat dengan terpadu dengan memanfaatkan fungsi Bendung Rentang‎. Air yang dilepas dari waduk juga akan diatur oleh bendungan tersebut. Pihaknya tidak bisa melepas dalam jumlah banyak karena ‎air dari waduk akan langsung menuju sistem irigasi bagi kawasan pertanian di wilayah timur Jabar.

"Curah hujan di hilir masih tinggi sehingga tidak bisa dibuka terlalu banyak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement