REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kabupaten Purwakarta, merupakan salah satu daerah tujuan industri di Jawa Barat. Sampai saat ini, sudah ada 260 perusahaan asing maupun dalam negeri yang beroperasi di wilayah ini. Untuk menunjang perkembangan industri ini, Purwakarta akan mengembangkan 12 calon kawasan industri.
Kepala Badan Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (BPMTSP), Iyus Permana mengatakan, iklim investasi di wilayah ini masih positif. Bahkan, banyak investor terutama asing yang ingin menanamkan modalnya. Tetapi, karena keterbatasan lahan di kawasan industri, maka investasi ini akhirnya ditangguhkan.
"Karena itu, tahun ini kita akan buat 12 calon kawasan industri," ujar Iyus, kepada Republika.co.id, Rabu (17/2).
Kedua belas kawasan industri itu, akan tersebar di enam kecamatan, yaitu, Babakan Cikao, Jatiluhur, Sukatani, Campaka, Cibatu, dan Bungursari. Adapun luas lahan yang disiapkan untuk kawasan itu, mencapai 5.000 hektare. Saat ini, lahan tersebut sedang dalam tahap pembebasan. Sebab, milik masyarakat setempat.
"Enam kecamatan itu, memang di rancangan tata ruang dan wilayah (RTRW) diperuntukan bagi kawasan industri," ujar Iyus.
Dengan adanya kawasan industri baru ini, kata Iyus, diharapkan iklim investasi di Purwakarta akan semakin baik lagi. Sebab, dengan adanya lahan ini akan menarik investor sebanyak-banyaknya. Meski demikian, pihaknya akan tetap selektif dalam memilih perusahaan yang menanamkan modalnya. "Kita lebih mengutamakan industri padat karya. Selain itu, kita juga menolak industri yang mencemari lingkungan," ujar Iyus.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya tidak akan menutup mata terhadap perkembangan industri. Akan tetapi, industrialisasi ini jangan sampai menggerus perekonomian pedesaan seperti, pertanian dan Peternakan. Makanya, untuk industri tetap akan dibatasi.
"Untuk wilayah utara, memang diperuntukan bagi industri. Sedangkan, selatan khusus untuk pertanian dan peternakan," ujar Dedi.