REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan dalam menerapkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ada tiga cara yang bisa ditempuh.
Pertama, bantuan dari negara Barat atau lembaga bantuan asing. "Tetapi dampaknya dapat berisiko terutama jika mereka mensyaratkan intervensi kebijakan dan peraturan perundang-undangan di Tanah Air," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (17/2).
Kedua, dengan mendapatkan bantuan dari dua negara terbesar di Asia yang memiliki kelebihan likuiditas, yaitu Cina dan India. Namun, hal ini berisiko menggelembungkan utang negara.
(Baca: Menaker: MEA Peluang Peluas Pasar Produk Indonesia)
Ketiga, mengandalkan kekuatan sendiri. Jurus terakhir ini, menurutnya, alternatif terbaik. Ia berpendapat mengandalkan kekuatan sendiri hanya dapat dicapai dengan memperkuat ekonomi kerakyatan atau ekonomi yang berbasis kekuatan anak negeri serta konsumsi dan pembangunan dalam negeri.
Ada beberapa sektor yang menurut Rizal dapat dikembangkan dengan relatif cepat jika pemerintah berkomitmen memfasilitasi dan mempermudah berbagai hal, khususnya terkait perizinan dan pembiayaan. Selain itu, pebisnis harus berkomitmen mengembangkan berbagai sumber daya dalam negeri.