REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan sektor pariwisata daerah ini semakin berkembang di bawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati baru, Suharsono-Abdul Halim Muslih.
"Masa depan rakyat Bantul ada di pariwisata, sehingga saya harap pariwisata makin baik di tangan Harsono dan Halim (bupati dan wakil bupati Bantul terpilih)," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Bambang Legowo di Bantul, Selasa (16/2).
Menurut dia, di wilayah Bantul terdapat sejumlah destinasi wisata pantai selatan yang menjadi daya tarik wisatawan untuk dikunjungi, termasuk beberapa objek wisata alam di wilayah perbukitan yang makin diminati wisatawan.
Ia mengatakan, pengembangan dan penataan pariwisata di Bantul selama ini sudah dilakukan dengan baik, namun menurutnya masih bisa dioptimalkan lagi, sehingga dibutuhkan kebijakan maupun gebrakan bupati yang baru agar lebih berkembang lagi.
"Saya sadari itu, saat ini Disbudpar juga fokus mengembangkan desa wisata yang ada, dan sampai saat ini sudah ada 36 desa wisata, meskipun jumlah kunjungannya masih kalah dengan objek wisata pantai," katanya.
Bambang mengatakan, terkait dengan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata dalam beberapa tahun terakhir sejak dia menjadi pimpinan SKPD ini, perolehannya terus mengalami peningkatan, yang berarti kunjungan wisatawan makin meningkat.
"Di akhir 2011 saat itu angkanya (pendapatan) masih Rp 4 miliar, kemudian menjadi Rp 5 miliar pada 2012, pada 2015 pendapatan sudah diangka Rp 11 miliar. Jadi kalaupun ada persepsi penurunan wisatawan, justru dari sisi rupiah ada kenaikan," katanya.
Sementara itu, bupati Bantul terpilih, Suharsono mengatakan, meski objek wisata Pantai Parangtritis saat ini telah ramai dikunjungi wisatawan, namun menurutnya fasilitas pendukung yang ada masih terbatas, sehingga perlu ada upaya untuk lebih mengembangkan.
"Kemudian air terjun di Bantul, itu sangat potensial dikembangkan, hanya saja saya lihat masih kurang perhatian, saya tidak tahu apakah karena dananya yang terbatas atau ada faktor lain," katanya.