REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Febriana Firdaus melihat fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) makin rentan diskriminasi. Feriana menilai media justru menambah kebencian terhadap kaum LGBT. Salah satu yang kembali ia soroti, harian Republika dalam memandang fenomena LGBT.
"Seperti salah satu judul berita 'LGBT Ancaman Serius' itu kan tidak tahu judul atau opini, AJI merasa tak pantas ini disebut berita," ujarnya dalam diskusi salah satu stasiun televisi swasta, Selasa (16/2).
Menurutnya, berita tersebut tak pantas disebut berita karena berbau opini, dan bisa memicu kebencian masyarakat pada suatu kaum. "Padahal kita jurnalis harus jadi jembatan penyeimbang," kata Febriana.
Sebab itu, lanjutnya, sebagai seorang jurnalis, ia merasa orang yang menjalani profesi ini harus dapat bersikap netral. Jangan pernah, kata dia, media mendiskriminasi kaum minoritas semacam LGBT yang sebenarnya juga membutuhkan suara.
"Jurnalis harus bersikap netral. Tidak ada yang boleh mendiskriminasi kaum minoritas seperti contoh Ahmadiyah," ujar Febriana