REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Di musim penghujan pertumbuhan dan kesehatan tanaman hortikultura kurang baik. Tidak sedikit tanaman hortikultura yang terserang penyakit di musim hujan. Sehingga produksi pertanian jenis tanaman hortikultura menurun dan memicu kenaikan harga sayur-sayuran di pasar, terutama harga cabai.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Ciamis, Pipin Apilin mengatakan, berdasarkan hasil pantauan KTNA, saat ini tanaman jenis hortikultura sudah mulai terserang penyakit. Beberapa penyakit yang menyerang tanaman hortikultura di musim penghujan di antaranya penyakit layu fusarium, virus dan antraknosa.
"Penyakit tersebut bisanya menyerang tanaman hortikultura terutama menyerang tanaman cabai dan hampir 30 persen tanaman cabai yang ada terserang penyakit layu," kata Pipin kepada Republika.co.id, Selasa (15/2).
Berdasarkan hasil monitoring harga di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya awal pekan ini, harga cabai melambung tinggi. Harga cabai merah lokal Rp 55 ribu per kg. Padahal harga normalnya jatuh di kisaran Rp 25 ribu per kg. Kemudian, hasil monitoring harga di Pasar Induk Guntur Ciawitali Kabupaten Garut, harga cabai merah saat ini jatuh di kisaran harga Rp 45 ribu per kg.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Tasikmalaya, Uyun juga mengatakan hal serupa. Kondisi tanaman hortikultura yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya sedang terancam penyakit layu. Sebab, kondisi cuaca di musim hujan sangat mendukung untuk berkembangnya penyakit tanaman.
"Barusan saya pulang dari wilayah Garut selatan di sana banyak yang menanam tanaman cabai dan kondisinya sama sedang terserang penyakit layu," ujar Uyun.