Selasa 16 Feb 2016 13:06 WIB

Kapolri: Teroris Terinspirasi Kopi Sianida Mirna

Racun sianida dengan mudah dapat membunuh seseorang karena sianida dapat mencegah sel dalam tubuh untuk menggunakan oksigen.
Foto: ist
Racun sianida dengan mudah dapat membunuh seseorang karena sianida dapat mencegah sel dalam tubuh untuk menggunakan oksigen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menginstruksikan seluruh jajarannya agar selalu waspada dan berhati-hati dalam melaksanakan tugas karena adanya ancaman dari teroris yang terinspirasi kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang diracun dengan sianida.

"Saya sudah instruksikan kepada seluruh jajaran untuk selalu waspada dalam melaksanakan tugas," katanya, Selasa (16/2).

Kapolri mengatakan, ada informasi dari intelijen yang mengendus rencana para teroris akan melakukan aksi dengan memberi atau mengirimkan makanan yang sudah dicampur dengan sianida kepada anggota Polri. Menurutnya, polisi merupakan target operasi dari para teroris saat ini dan teroris akan melakukan strategi apa pun, baik pengeboman, penembakan menggunakan senjata api, maupun racun untuk membunuh polisi.

"Bisa saja (terinspirasi kasus Mirna). Makanya, saya katakan ancaman terhadap anggota Polri itu bisa dengan bom, penembakan, atau pakai racun," ujarnya.

Terkait adanya potensi ancaman tersebut, jenderal bintang empat itu meminta jajarannya untuk waspada pada saat makan di warung ataupun restoran atau diberi sesuatu oleh orang yang tidak dikenal.

"Kami sudah sampaikan ke seluruh jajaran, waspadai makanan dan minuman di warung, resto, kantin. Ancaman teror ini ditujukan untuk Polri, termasuk pejabat Polri," katanya.

Sebelumnya, Wayan Mirna Salihin alias Mirna meninggal dunia seusai meminum es kopi Vietnamens di Restoran Olivier, West Mall Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/1). Kopi yang dipesan teman Mirna, Jessica Kumala Wongso, itu diduga telah ditambahkan racun sianida sebelum diminum oleh Mirna.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement