Selasa 16 Feb 2016 11:54 WIB

Para Gubernur Apresiasi Menhub Terkait Program Perhubungan

Rep: Muhammad Nursyamsyi / Red: Maman Sudiaman
Menhub Ignasius Jonan
Foto: antara
Menhub Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para gubernur mengapresiasi langkah Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan yang melakukan koordinasi bersama para pemimpin daerah tersebut guna membahas program perhubungan agar tepat sasaran. Pertemuan dengan para pemimpin nomor satu daerah provinsi itu digelar di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (11/2) dan Jumat (12/2) lalu.

Para Gubernur yang hadir dalam pertemuan, mengapresiasi undangan Menhub karena dapat mengetahui berapa anggaran sektor transportasi yang dianggarkan Kemenhub terhadap daerahnya. Dalam pertemuan bahkan sekaligus mereka mengusulkan atau memberikan masukan kepada Kemenhub dalam rangka mengembangkan sektor transportasi di daerahnya.

Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin misalnya mengatakan, pertemuan yang digagas Menhub ini dapat menjadi wadah bagi daerah untuk menyampaikan permintaan atau usulan terkait pembangunan dan pengembangan sektor transportasi di daerahnya.

Pertemuan tersebut, katanya, membahas seputar rencana pembangunan transportasi di  2016 dan kedepannya diantaranya, Rencana pemasangan guardrail dan marka jalan di provinsi Sumatera Selatan, pembangunan kereta api trans Sumatera yang menyambungkan Palembang dengan Jambi, dan usulan membangun dua bandara di Sumatera Selatan yaitu Bandara Atung Bungsu di Pagar Alam dan Bandara Banding Agun.

Apresiasi serupa juga disampaikan Gubernur Maluku Said Assegaff. Said Assegaff berharap pertemuan semacam ini diikuti oleh Kementerian lain sehingga program pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah dapat sejalan. Dalam pertemuan tersebut, Assegaff berdiskusi tentang program-program pembangunan infrastruktur perhubungan antara lain pemberian bantuan kapal rede untuk transportasi laut dan pengembangan bandara-bandara di kawasan yang dipimpinnya.

"Tahun ini, kami diberikan 10 kapal rede yaitu kapal angkut penumpang antar pulau. Kapal ini cocok dengan wilayah Maluku yang merupakan wilayah laut namun tidak memiliki dermaga. Dengan kapal ini kami yakin, persoalan transportasi laut di Maluku sudah aman 90 persen," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/2).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement