Selasa 16 Feb 2016 09:16 WIB

466 Warga Jambi Terserang DBD

Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi menyebutkan, sebanyak 466 warga terserang demam berdarah dengue (DBD) sebagai dampak musim penghujan sepanjang Januari 2016 itu . "Empat penderita di antaranya meninggal dunia, yakni dua di Kota Jambi, dan Batanghari serta Merangin, masing-masing satu orang," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Jambi Kaswendi di Jambi, Selasa (16/2).

Dia merincika, di Kota Jambi tercatat sebanyak 237 kasus, Kabupaten Muara Bungo sebanyak 64 kasus dan di Muarojambi terdapat 40 kasus DBD. Jumlah yang sama juga terdapat di Kabupaten Merangin dan Batanghari yakni 26 kasus.

Sedangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ditemukan sebanyak 25 kasus, Tanjung Jabung Timur 17 kasus, Sarolangun delapan kasus, Sungai Penuh tujuh kasus dan Tebo dua kasus. Kaswendi mengatakan pada musim hujan ini, masyarakat harus waspada terhadap ancaman DBD. Menurur dia, fogging bukanlah solusi utama pencegahannya.

Dia mengatakn yang harus dilakukan oleh setiap masyarakat adalah menjaga kebersihan lingkungannya sendiri."Fogging tidak efektif, jagalah kebersihan tempat tinggal masing-masing. Nyamuk demam berdarah suka hidup di genangan air bersih," katanya menjelaskan.

Kaswendi mengatakan jika ada anggota keluarga yang demam, maka harus dicurigai terkena DBD. Apalagi demam selama dua hari berturut-turut. "Lebih baik curiga lebih awal dan periksa ke dokter dari pada lengah dan terlambat penanganan. Penanganan yang terlambat inilah yang biasanya menyebabkan kematian," katanya menambahkan.

Meski jumlah penderita bulan Januari 2016 mencapai 400 orang lebih, Dinkes setempat belum menetapkan kasus DBD sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kepala Dinkes Provinsi Jambi, Andi Pada mengatakan, memang saat ini kasus DBD belum ditetapkan status KLB meskipun jumlah kasus diJanuari 2016 ini lebih banyak dibandingkan dengan Januari tahun sebelumnya.

"Itu karena bulan Februari ini jumlah kasus DBD di Provinsi Jambi cenderung menurun. Pada minggu terakhir Januari kasus DBD tercacat 65 kasus. Sementara pada minggu pertama Februari menurun menjadi 34 kasus," kata Andi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement