REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebanyak dua jenazah terduga teroris yang tewas dalam bakutembak dengan aparat keamanan di Poso telah dijemput keluarga dari kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Ahad (14/2). Dua jenazah yang identitasnya diketahui bernama Sukardin alias Din dan Agus Suriyanto alias Farhan tersebut tewas pada Selasa (9/2) di Desa Sanginora, Kecamatan Poso Pesisir dalam kontak senjata dengan aparat.
Jenazah keduanya dibawa menggunakan dua mobil ambulans ke Poso untuk dikebumikan di daerah itu. Dalam penjemputan tersebut, keluarga korban didampingi tim pengacara muslim Andi Akbar. Andi mengatakan semua jenazah tersebut akan dimakamkan di pemakaman umum di Kelurahan Kayamanya, Poso Kota.
"Semula satunya akan dimakamkan di Malino, namun rencananya berubah dan diputuskan untuk dimakamkan bersama di Kayamanya Minggu malam," katanya.
Dua jenazah tersebut sebelumnya dievakuasi dari Sangginora ke RS Bhayangkara Palu setelah tewas dalam bakutembak dengan aparat. Identitas mereka terungkap setelah pihak keluarga istri dan anak-anaknya menghubungi pihak Polda Sulawesi Tengah dengan didampingi tim pengacara muslim.
Sukardin alias Din diketahui adalah warga Desa Uedele, Kecamatan Tojo Unauna, Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah. Sementara Agus Suriyanto alias Farhan adalah warga Kecamatan Tanah Grogot, Kalimantan Timur.
Polisi menduga dua jenazah tersebut terlibat dalam aksi kekerasan. Salah satu jenazah diduga pelaku penembakan Bripka Wahyudi Syahputra. Mereka diduga sebagai kelompok terduga teroris Santoso yang saat ini masih dalam pengejaran aparat dalam operasi Tinombala.