Ahad 14 Feb 2016 18:43 WIB

Pengamat: Munaslub Golkar Momentum Tepat untuk Peremajaan

Simpatisan Partai Golkar.
Foto: foto : dok. Republika
Simpatisan Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institute for Transformation Studies (INTRANS) Andi Saiful Haq mengatakan, Munas Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar merupakan momentum yang tepat bagi partai berlambang Beringin ini untuk melakukan peremajaan, sekaligus perubahan mendasar pada tradisi parpolnya.

"Meski dinamis, Golkar punya kecenderungan retak dari masa ke masa. Pecahannya kemudian jadi Parpol baru, Ini karen tradisi 'the winner takes it all'. Ketum yang menang akan ngatur semuanya. Karena dia membiayai semuanya. Konsekuensinya, kebijakan parpol jadi sangat subyektif," ujar Saiful Haq dalam keterangannya, Ahad (14/2).

Saiful mengapresiasi keputusan Abdurizal Bakrie untuk tidak maju dan mendorong para tokoh-tokoh muda. Apalagi, Aburizal juga merestui semua yang berniat maju.

Menurut dia, kriteria calon Ketua Umum Golkar harus melihat trend politik sekarang.

"Tokoh muda, dicintai publik, punya rekam jejak memimpin daerah, komunikasi politik yang baik ke semua orang, namun tegas dalam penegakan hukum," tutur Saiful.

Ia menilai Ketua DPD Partai Golkar Tangerang Ahmed Zaki Iskandar layak untuk maju dalam Munaslub yang akan datang. Menurut Saiful, sosok Bupati Tangerang tersebut memiliki sejumlah keunggulan sehingga tepat kalau menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar.

"Golkar harus dipimpin oleh orang muda yang punya rekam jejak seperti itu, jangan lagi memilih tokoh yang murni pengusaha atau politisi. Tapi tidak pernah memimpin wilayah," ungkapnya.

Zaki Iskandar, kata Saiful, memenuhi kriteria di atas. "Zaki Iskandar saya rasa salah satu intan yang terpendam di Golkar. Dia tidak banyak bicara yang bukan urusannya. Dia fokus ketika menjadi Bupati Tangerang. Gebrak Pakumis adalah salah satu catatan keberhasilan Zaki, tidak mudah memimpin di Tangerang dan Zaki menunjukkan dirinya mampu," kata Siaful.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement