Ahad 14 Feb 2016 10:35 WIB

BPBD Jabar Waspadai Cuaca Ekstrim

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Cuaca ekstrim.   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Cuaca ekstrim. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat waspadai kondisi cuaca dalam sepekan ini. Karena, diperkirakan kondisi cuaca di sepekan kedepan akan sangat ekstreem dan rawan menimbulkan bencana.

"BMKG memperkirakan ada 12 hari yang perlu di waspadai. Yaitu 10 hari kebelakang dan 2 hari kedepan ini, diperkirakan cuacanya sangat ekstreem," ujar Kepala BPBD Jawa Barat, Haryadi kepada wartawan, akhir pekan lalu.‬

‪Menurut Haryadi, BPBD Jawa Barat bahkan akan mewaspadai kondisi cuaca ekstrim itu hingga sepekan kedepan. Memang, hal itu baru perkiraan karena beberapa hari ini pun hujan tidak terlalu deras.

"Yang jelas, perlu diantisipasi itu kondisi cuaca sepekan kedepan, terutama untuk wilayah Jawa Barat, Jabodetabek, Banten dan Lampung," katanya.‬

‪Haryadi mengatakan,  kondisi cuaca pada pekan-pekan terakhir ini diperkirakan akan sangat ekstreem dan rawan terhadap bencana. Baik itu bencana longsor maupun bencana banjir.

"Kondisi ini yang perlu diwaspadai, makanya kita selalu siaga untuk mengantisipasinya," katanya.

Namun, kata dia, yang jelas untuk sekarang ini yang perlu dipahami saat musim penghujan dan perlu diantisipasi adalah banjir, dan longsor. "Tetap ada juga angin kencang seperti kumulonimbus," katanya.‬

Saat ini pun, kata dia, ada beberapa daerah yang rawan terhadap bencana longsor. Di antaranya, di wilayah Kabupaten Bandung, KBB, Cianjur, Bogor, Sukabumi, Garut, Ciamis dan Tasikmalaya. Termasuk daerah lainnya, yang meliputi perbukitan dan pegunungan. Longsor itu terjadi, ada gerakan tanah dibawahnya, diatas keras dibawahnya bergerak.

"Makanya kami siaga sepekan untuk itu. Tapi ini susah diprediksi. Kalau banjir mudah di prediksi," katanya.‬

‪Sedangkan bencana banjir, kata dia,  biasanya lokasi yang rawan banjir adalah wilayah Pantura. Misalnya, Indramayu, Subang dan Karawang.

"Kalau banjir itu di Pantura. Sebetulnya itu tidak akan banjir kalau salurannya utuh," katanya.

Haryadi pun, meminta masyarakat  berhati-hati dengan rob. Yakni, air permukaan naik, pertemuan air sungai dan laut.

‪Bencana lain yang harus diwaspadai, kata dia, adalah angin kencang puting beliung. Beberapa waktu lalu, puting beliung ini pernah terjadi. Di antaranya di Gedebage dan Pasirkaliki Kota Bandung.

"Ini biasanya terjadi saat hujan ga jadi turun, dan terjadi kelembaban. Dimana angin kencang akan turun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement