REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Sebanyak tiga orang warga Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dilaporkan meninggal dunia akibat terjangkit penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
"Hingga saat ini, sudah tiga orang yang meninggal akibat DBD, dua orang dari Kecamatan Batu Sopang dan satu penderita DBD dari Kecamatan Long kali," kata Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, Dakran, Jumat.
Pemerintah Kabupaten Paser, kata dia, telah menetapkan wilayah Kecamatan Batu Sopang dengan status Kondisi Luar Biasa (KLB) dari serangan penyakit DBD.
"Karena sudah ada dua orang yang meninggal di Kecamatan Batu Sopang akibat DBD, sehingga Pemerintah Kabupaten Paser menetapkan kecamatan itu pada KLB dari serangan DBD," ujar Dakran.
Hingga saat ini dari 10 kecamatan, setidaknya sudah ada 90 orang terjangkit penyakit DBD, tiga diantaranya meninggal dunia. Sementara pada 2016 Dinkes tidak mengalokasikan dana "fogging" atau pengasapan untuk pencegahan penyakit demam berdarah dengue.
"Tahun ini Pemkab Paser tidak mengalokasikan dana untuk pengasapan karena keterbatasan anggaran," kata Dakran.
Dinas Kesehatan Paser, lanjut Dakran, telah mengajukan anggaran untuk pengasapan, namun itu tidak terakomodasi dalam perencanaan program kegiatan Dinkes pada 2016.
"Kami mengupayakan tahun depan (2017) agar dapat dialokasikan dana khusus melalui Dinas Kesehatan, baik untuk kegiatan pengasapan maupun dana mengatasi kecamatan yang sudah dinyatakan KLB dari penyakit DBD," ujar Dakran
Walaupun tidak dianggarkan, lanjut Dakran, pengasapan tetap dilakukan, namun hanya di beberapa kecamatan dan dilakukan oleh puskesmas setempat.
"Pengasapan tetap dilakukan tetapi hanya di lakukan oleh pihak puskesmas diantaranya, Puskesmas Tanah Grogot, Kuaro dan Puskesmas Long Ikis. Dana pengasapan itu dialokasikan pihak puskesmas sendiri," kata Dakran.