Jumat 12 Feb 2016 09:46 WIB

Pemprov DKI Jakarta Akui Siap Hadapi Banjir

Rep: c33/ Red: Angga Indrawan
  Petugas membersihkan air yang menggenangi Vihara Amurva Bhumi saat banjir, Setiabudi, Jakarta, Ahad (7/2).   (Republika/Raisan Al Fsrisi)
Petugas membersihkan air yang menggenangi Vihara Amurva Bhumi saat banjir, Setiabudi, Jakarta, Ahad (7/2). (Republika/Raisan Al Fsrisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Dinas Tata air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan sudah memperbaiki pompa-pompa air supaya mampu berfungsi maksimal menghadapi potensi banjir pada Februari ini. Ia optimistis banjir atau genangan air tahun ini dapat teratasi lebih baik.

Teguh mengatakan telah memperbaiki sejumlah rumah pompa yang kondisinya kurang terawat. Ia meyakini usai perbaikan maka semua rumah pompa dapat beroperasi maksimal.  Meski sejumlah rumah pompa dalam perbaikan, ia merasa proses penyedotan air masih mampu berjalan maksimal. Sebab ia mengaku sudah menerjunkan pompa-pompa mobile di lokasi-lokasi yang rawan genangan air.

“Pompa tua yang diperbaiki itu 23, sekarang tinggal di bawah 20 lah karena proses perbaikan terus jalan. Mudah-mudahan Minggu depan target perbaikan sudah selesai. Tapi kita sudah siap dengan pompa mobile jadi enggak ada masalah,” katanya kepada Republika.co.id, Jumat (12/2).

Sementara itu, ia menampik kabar adanya genangan di Jalan Medan Merdeka yang Kamis, (11/2) yang tidak teratasi. Menurutnya, genangan air hanya setinggi sepuluh centimeter. Ia meyakini genangan air disebabkan oleh aksi unjuk rasa ribuan guru honorer di depan Istana Negara yang menimbulkan banyak sampah. Selain itu, ia merasa tidak ada lagi genangan air di Jalan Tendean yang sebelumnya dikabarkan tergenang.

“Kalau di Tendean ada sumber resapan dibikin sekitar sebulan lalu jadi sudah enggak ada genangan. Kita antisipasi sejak awal Desember sudah persiapan semuanya dan diprediksi banjir mau Januari atau Februari, mau kapan pun kita siap,” jelasnya.

Sebagai contoh sukses penanganan banjir, menurutnya banjir di Kampung Pulo kini sudah lebih cepat teratasi. Ia mengatakan biasanya banjir di Kampung Pulo memerlukan waktu tiga hari untuk surut. Tetapi di bawah pengawasannya, kini banjir di kawasan padat penduduk itu bisa surut dalam hitungan jam saja. Selain itu, di wilayah rawan banjir rob karena pasang air laut, ia mengaku sudah menyiapkan pompa mobile.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement