Jumat 12 Feb 2016 08:37 WIB

Bojonegoro Siaga I Luapan Sungai Bengawan Solo

Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.
Foto: ANTARA/Aguk Sudarmojo
Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) menyebutkan air Bengawan Solo di daerah itu pada Jumat (12/2) pukul 06.00 WIB mencapai ketinggian 13 meter. Ketinggian tersebut menjadikan status di wilayah tersebut Siaga I.

"Bojonegoro mulai masuk siaga banjir, sejak pagi ini," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Jumat (12/2).

Ia menjelaskan kenaikan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim disebabkan memperoleh pasokan air dari daerah hulu di Jawa Tengah. Padahal, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, yang sempat menimbulkan luapan di daerah hilir, berangsur-angsur surut di bawah siaga banjir.

"Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, dua hari lalu, statusnya sempat siaga III-merah," ujar dia.

Selain itu, ia melanjutkan, naiknya air Bengawan Solo di Bojonegoro, juga memperoleh pasokan air dari Ngawi, akibat hujan deras di Madiun dan sekitarnya. "Ketinggian air masih akan terus merangkak naik dalam beberapa jam ke depan, karena adanya pasokan air dari daerah hulu Jawa Tengah dan Ngawi," ujarnya. 

Oleh karena itu, ia meminta tim penanggulangan bencana di sepanjang daerah hilir, Jatim mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik, tetap waspada. Dia mengatakan, jika sepanjang hari ini tidak ada tambahan air hujan kenaikan Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, tidak terlalu tinggi.

(Baca Juga: Bengawan Solo Siaga Kuning)

Sesuai data, ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, mulai Babat, Plangwot/Laren, Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, statusnya siaga I. Dengan ketinggian masing-masing 7,21 meter, 4,92 meter,3,70 meter dan 1,58 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menyatakan sudah menyediakan bebagai kebutuhan, dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo di daerahnya.

Tidak hanya itu, dia mengatakan BPBD juga sudah menginstruksikan seluruh tim penanggulangan bencana di kecamatan sampai desa untuk meningkatkan kewaspadaan, karena adanya kenaikan ketinggian air Bengawan Solo.

"Kami sudah menginstruksikan agar tim penanggulangan bencana di kecamatan sampai desa untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan kalau wilayahnya terjadi banjir," katanya, menegaskan.

Data di BPBD, banjir luapan Bengawan Solo yang baru saja terjadi telah merendam 40 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Dengan ketinggian pada papan duga di Bojonegoro tertinggi yakni 14,80 meter (siaga II).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement