Jumat 12 Feb 2016 08:34 WIB

Enam Orang Warga NTB Meninggal Akibat DBD

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hazliansyah
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Depok, Sawangan, Jawa Barat, Rabu (27/1). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Depok, Sawangan, Jawa Barat, Rabu (27/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan sebanyak enam orang warga meninggal akibat penyakit Demam Berdarah (DBD). Keenam orang itu berasal dari Kota Mataram satu orang, Lombok Timur tiga orang dan Lombok Barat dua orang.

“Hasil diagnosis dan lab dinyatakan enam orang meninggal akibat penyakit DBD disertai penyakit lainnya yang sebelumnya diderita pasien. Sementara total masyarakat yang sakit akibat DBD mencapai 427 kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Eka Junaedi kepada Republika.co.id di Kota Mataram, Jumat (12/2).

Ia menuturkan, keenam warga yang meninggal akibat DBD tidak bisa tertolong sebab penyakitnya semakin parah. Bahkan dokter tidak mampu bertindak apa-apa lagi.

“Mereka meninggal di rumah sakit, tidak tertolong lagi meski terus diobati,” ungkapnya.

Meski enam orang warga NTB telah meninggal akibat DBD, menurutnya, belum akan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab, kejadian saat ini kondisinya masih sama dengan tahun lalu, diantaranya di Bima yang memiliki jumlah kasus tertinggi. Namun, penanganan DBD oleh Dinkes kabupaten/kota dilakukan seperti kejadian KLB.

“Semua dikerahkan puskesmas, rumah sakit, foging diperbanyak dan KLB itu nanti akan ditetapkan oleh Gubernur dan jika dua kali lipat kasusnya. Tren saat ini memang meningkat,” ungkapnya.

Eka mengatakan, sebaran penyakit DBD di NTB diantaranya di Kota Mataram sebanyak 104 kasus, Lombok Timur 99 kasus, Lombok Barat 25 kasus, Lombok Tengah 22 kasus, Lombok Utara 17 kasus.  Kabupaten Bima 82 kasus, Kota Bima 3 kasus, Dompu 33 kasus, Sumbawa 39 kasus dan Sumbawa Barat 3 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement