Kamis 11 Feb 2016 18:03 WIB

Anak Korban Super Tucano Ingin Rumahnya Dibangun Kembali

Rep: Christiyaningsih/ Red: Achmad Syalaby
Pesawat tempur Super Tucano di skadron 21, Pangkalan TNI AU Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pesawat tempur Super Tucano di skadron 21, Pangkalan TNI AU Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Anak dari Erma Wahyuningtyas, korban insiden jatuhnya pesawat latih Super Tucano, ingin agar rumahnya dibangun kembali di tempat semula. Fahrisky Jati Ananto atau Oki yang merupakan anak satu-satunya mengungkapkan ia dan keluarganya sudah lama tinggal di Blimbing dan tidak ingin pindah rumah. 

Sebelumnya dalam konferensi pers Rabu (10/2) KSAU Agus Supriatna mengutarakan bahwa TNI AU akan membeli tanah yang menjadi lokasi sebagai salah satu bentuk ganti rugi. Di tanah tersebut akan dibangun mushola dan monumen peringatan. Namun keputusan itu masih akan didiskusikan dengan pihak keluarga korban. 

Oki yang ditemui pada Kamis (11/2) menuturkan keinginan tersebut adalah keinginan pribadinya. Ia belum bisa memastikan apakah sang ayah, Mujianto, memiliki keinginan yang sama. "Belum ada diskusi dengan keluarga karena masih dalam suasana berduka," katanya. 

Rumah Mujianto adalah satu dari tiga rumah yang menjadi korban kecelakaan super tucano Rabu kemarin. Pesawat super tucano TT 3108 terjatuh saat test flight dan menerobos rumah warga di permukiman padat penduduk. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement