Kamis 11 Feb 2016 06:56 WIB

Ketika Eksistensi Superior Mulai Terusik

Red: M Akbar
eksistensi superior
Foto: superior-seo.us
eksistensi superior

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Guntara Nugraha Adiana Poetra, Lc, MA

(Dosen Komunikasi & Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung/UNISBA)

Belajar dari kisah Nabi Adam, ketika Iblis terusir dari surga. Sesungguhnya hal itu bukanlah semata-mata karena ia diciptakan dari api. Namun, ada faktor mendasar, yaitu eksistensinya sebagai calon penguasa bangsa jin di muka bumi akan sirna jika ia bersujud kepada manusia yang dihadirkan Allah Ta’ala sebagai khalifah.

Belajar dari kisah Nabi Musa, pada zamannya hidup seorang Fir’aun. Ia begitu takut kekuasaannya diambil alih Bani Israil, menimbang pengaruh mereka yang semakin kuat sepeninggalan Nabi Yusuf. Alhasil, Fir’aun melakukan genoside terhadap mereka. Alasannya, khawatir eksistensi warga pribumi terusik para pendatang. Tak hanya itu, mereka juga ditindas dengan dijadikan budak turun-temurun.

Belajar dari kisah Nabi Isa, dalam perjalanan hidupnya ia memiliki banyak karunia yang diberikan Tuhan. Kelebihannya membuat kalangan Yahudi dan penguasa Romawi mendengki. Ia pun masuk dalam daftar pencarian orang untuk disingkirkan. Mereka sangat takut eksistensinya tergeser pengaruh Isa yang menyeru untuk menyembah Allah semata.

Belajar dari kisah Nabi Muhammad, tantangan terbesar dakwahnya berasal dari kalangan Ahli Kitab yang tidak menganggap kenabiannya. Jika mereka beriman kepadanya, secara otomatis konsep ketuhanan yang mereka canangkan gugur karena Alquran dengan tegas menyatakan Isa (Yesus) bukan Tuhan, bukan pula anak Tuhan, melainkan ia hanya seorang hamba yang diberi nikmat berupa kenabian.

Belajar dari kisah para Nabi, kita tidak perlu heran ketika pewaris para Nabi yang tidak membawa kepentingan selain mengajak manusia kepada kemaslahatan. Namun, tetap saja ia dihadapkan pada beragam fitnah, intimidasi, dituding pemecah belah umat, tidak nasionalis, radikal, gembong teroris, jauh dari kemajuan, dan lain sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement