REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Camat Cengkareng Mas'ud Effendi mengungkapkan kesadaran warga di lingkungannya untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terbilan rendah. Ia pun tak menampik jika kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya adalah yang tertinggi di Jakarta Barat.
Ia mengatakan warga di lingkungannya menganggap tugas PSN hanya wajib dilakukan oleh juru penilik Jentik (Jumantik). Sehingga ia merasa program PSN tidak dapat berjalan maksimal tanpa peran aktif masyarakat.
"Kurang kesadaran warga masyarakat untuk melakukan PSN, mereka beranggapan mungkin PSN tu tugas jumantik. Padahal jumantik tidak mungkin dapat meng-cover sejumlah warga di RT tersebut," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (10/2).
Ia merasa jumlah Jumantik terbilang tidak sebanding dengan wilayah yang harus dipertanggungjawabkan. Apalagi menurut dia, tugas Jumantik sejatinya adalah pihak yang mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam PSN.
"Karena satu RT hanya ada satu petugas Jumantik. Sebenarnya tugas warga jumantik hanya mengimbau dan mengingatkan agar bisa melakukan PSN di rumahnya masing-masing," ujarnya.
Sebagai antisipasi lanjutan, ia menyebutkan akan mengintensifkan gerakan PSN. Apalagi di Kelurahan Kapuk, Cengkareng Timur dan Rawa Buaya yang menjadi prioritasnya karena kasus terbanyak ada di sana.
Selain itu, ia juga akan menambah kader jumantik dari unsur warga setempat. Dengan langkah tersebut, ia optimis, kasus DBD di Cengkareng dapat diminimalisir. "Mengimbau ke para Lurah PSN agar dilakukan dua kal seminggu tidak hanya hari Jumat," jelasnya.