Rabu 10 Feb 2016 17:54 WIB

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Banjir (ilustrasi)
Foto: Dok: PKPU
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan sungai di Kabupaten Indramayu meluap. Akibatnya, 200 rumah warga di empat desa terendam banjir, Rabu (10/2).

Pada sekitar pukul 17.00 WIB, Rabu (10/2), Desa Kalianyar, Ilir, Kertawinangun, dan Eretan masih terendam banjir. Di empat desa tersebut, banjir merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian sekitar 40-50 sentimeter.

Tak hanya itu, banjir juga menggenangi areal persawahan milik warga. Areal persawahan pun berubah layaknya sungai yang airnya berwarna kecoklatan. ''(Tinggal) sekitar 700 rumah warga yang terendam banjir. Untuk luas sawah, masih didata,'' kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana kepada Republika.co.id.

Edi menyatakan, banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu menyebabkan Kali Prawan yang melintasi wilayah tersebut meluap dan menggenangi pemukiman serta areal persawahan.

BPBD Kabupaten Indramayu saat ini sedang menyiapkan dapur umum untuk memberi bantuan makanan bagi para korban bencana banjir tersebut. Selain itu, upaya evakuasi juga akan dilakukan jika ketinggian banjir terus meningkat.

Pada Selasa (9/2) malam, banjir mulai merendam delapan RW di Desa Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Di delapan RW tersebut, tercatat sedikitnya ada 2.000 rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian seperut orang dewasa.

''Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi dan drainase yang buruk,'' kata Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Indramayu, Saptaji Aminudin. (Baca juga: Banjir Menerjang Kabupaten Kemenyan Bandung).

Namun, pada Rabu (10/2), air yang menggenani rumah-rumah warga di desa tersebut sudah mulai surut. Warga pun beramai-ramai membersihkan rumah dan perabot yang sempat terendam banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement