Rabu 10 Feb 2016 14:05 WIB
Wabah Tuberculosis

Warga Ubah Wadah Dahak Jadi Tempat Bumbu Dapur

Rep: Edy Setyoko/ Red: Achmad Syalaby
Contoh sampel sputun yang dikumpulkan dari pasien penderita tuberculosis (TB).
Foto: Reuters//Beawiharta
Contoh sampel sputun yang dikumpulkan dari pasien penderita tuberculosis (TB).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Partisipasi warga terduga penderita Tuberculosis (TBC) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, boleh dibilang sangat rendah. Ini terbukti banyak warga menolak untuk diambil sampel dahaknya. Padahal, pemeriksaan itu diberikan secara gratis.

''Warga penderita diberi wadah untuk menampung dahak. Mereka tidak mau melakukan. Malah, wadah itu digunakan untuk menyimpan bumbu dapur,'' kata Inayati hasanah Evita Dewi, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dan Penyakit Tidak Menular (Kasi P2ML dan PTM) Dinkes Klaten, Rabu (10/2).

Menurut Inayati, deteksi dini penderita TBC bisa dilakukan lewat pengambilan sampel dahak. Namun demikian, masih banyak warga yang menolak untuk diambil sampel dahaknya. Padahal, pihaknya sudah membagikan wadah untuk menampung sampel dahak agar bisa diperiksa di Puskesmas terdekat.

''Pemeriksaan sampel dahak gratis. Namun, saya dengar dari petugas Puskesmas malah ada wadah sampel yang dijadikan wadah bumbu dapur. Bahkan, banyak masyarakat yang masih merasa jijik dengan dahaknya,'' tambah Inayati lagi.

Selain itu, Dinkes juga sudah mendirikan Paguyuban Masyarakat Peduli (PMP) TBC. Paguyuban ini ada di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Klaten. Menurutnya, hal itu untuk memberi pendampingan dan pendorong moral bagi penderita TBC.

Penderita TBC cenderung terus meningkat. Ini terlihat data penderita dari tahun ke tahun. Dinkes Klaten menyebutkan, jumlah penderita Tubercolosis (TBC) 2015 meningkat dibanding tahun sebelumnya. Belasan orang dilaporkan meninggal dunia.

Pada tahun ini saja ada 13 penderita yang meninggal dunia. Sedang tahun sebelumnya, 10 penderita yang meninggal dunia. Data pada 2014, jumlah penderita TBC di Kabupaten Klaten tercatat 448 orang, dan 10 penderita meninggal dunia. Pada 2015 jumlah penderita TBC sebanyak 751 dan 13 penderita meninggal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement