Selasa 09 Feb 2016 15:56 WIB

Perludem Tetap Mendorong Sistem Suara Terbanyak

Rep: Lintar Satria/ Red: Joko Sadewo
Surat suara Pemilu Legislatif (ilustrasi)
Surat suara Pemilu Legislatif (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyatakan sistem proposional terbuka degan suara terbanyak menjadi sistem pemilihan yang paling cocok di Indonesia. Indonesia yang plural dinilai lebih cocok menggunakan sistem perwakilan berimbang.

"Sistem kan tidak hanya sekedar terbuka atau tertutup, waktu sistem terbuka kritiknya banyak money politics,"kata Peneliti Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati, Selasa (9/2).

Nisa mengatakan jika ada perubahan pemilihan calon legislatif dari sistem proposional terbuka menjadi tertutup, harus dilihat juga kelemahannya sistem proposional tertutup. Dengan sistem proposional tertutup harus dilihat juga ada kemungkinan oligarki partai.

Nisa menambahkan dalam sistem pemilihan proposional tertutup harus tetap ada pengawasan. Partai harus membuka ke publik mengambil kader yang akan dijadikan wakil rakyat. Dengan begitu masyarakat tahu alasan partai memilihnya.  "Partai harus membuka mekanisme pencalonan caleg," kata Nisa.

Kelemahan-kelemahan sistem proposional terbuka seperti calon legislatif berkampanye sendiri atau money politics juga harus diperbaiki.

Nisa mengatakan jika ada kelemahan-kelemahan dalam sistem pemilihan sebelumnya, maka yang harus dilakukan adalah membuat regulasi untuk menutup celah-celah kelemahan tersebut.

Dalam sistem proposional terbuka pun harus masih diperbaiki, seperti pembuatan regulasi yang membuat celah politik uang semakin tertutup. Misalnya dengan membuat regulasi transparansi dana kampanye partai atau caleg.

"Solusinya tidak perlu mengganti, tapi apa pun sistemnya harus ada perbaikan dan transparansi," kata Nisa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement