REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, menilai, buruh dan pekerja memberikan kontribusi terhadap kemajuan Jatim. Pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,44 persen pada 2015 juga dinilai terutama berkat kontribusi dari buruh dan pekerja.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengatakan, buruh dan pekerja di Jatim telah berkontribusi nyata bagi pembangunan di Jatim. Buruh dan pekerja bersama pemerintah banyak memberikan masukan terhadap kebijakan yang akan diambil. Di sisi lain pemerintah juga terus berupaya memberikan formula agar upah buruh tetap adil.
"Demonstrasi yang dilakukan di Jatim sangat tertib, tidak merusak meskipun membikin kemacetan di jalan. Akan tetapi, penyampaian yang dilakukan sangat positif dan berakhir dengan damai. Situasi ini yang menjadikan Jatim situasinya terus harmonis dan menjadi peluang kepada pengusaha untuk menamkan investasinya," ujarnta saat menghadiri Kongres ke-5 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Empire Palace Surabaya, Senin (8/2).
Ia menjelaskan, pemerintah juga berupaya untuk terus memikirkan keadilan bagi buruh. Meskipun, terkadang buruh dan pekerja menganggap pemerintah memihak kepada pengusaha. Namun sebaliknya terkadang pengusaha menganggap pemerintah lebih berpihak kepada buruh.
Gus Ipul juga mengajak buruh dan pekerja agar berbuat positif bagi bangsa dan negara. Saat ini kesenjangan yang terjadi antara kaya dan miskin semakin tampak. Sehingga, buruh dan pekerja harus meningkatkan diri secara kualitas dan produktif. Sementara pengusaha juga diminta jujur terhadap keuntungan yang di dapat kemudian hasilnya di hitung bersama pekerja.
"Kesenjangan ini terjadi di perkotaan dan pedesaan cukup besar. Pemerintah akan berusaha dan berupaya menghadirkan upah yang adil agar kesenjangan ini tidak semakin melebar," ucapnya.