Senin 08 Feb 2016 17:59 WIB

Penjambret Babak Belur Dikeroyok Massa

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ilham
Pelaku penjambretan (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pelaku penjambretan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Seorang warga Desa Cempaka Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Ahmad Maulana Ishaq, menjadi korban amukan massa hingga babak belur. Massa hampir membunuhnya jika polisi yang kebetulan melintas tidak melerainya.

Maulana dihakimi karena tertangkap menjambret seorang ibu rumah tangga, Watinah (52), warga Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Senin (8/2) pagi.

Watinah yang ditemui di kantor Mapolsek Ajibarang, mengaku sedang menunggu angkutan di pinggir jalan ketika Maulana tiba-tiba merampoknya dengan beringas. ''Saat itu, saya hendak pergi ke pasar Ajibarang untuk belanja,'' katanya.

Maulana yang berjalan kaki dari arah samping, tiba-tiba menarik tas kecil yang dikalungkan Watinah. Namun, Watinah mempertahankan tasnya sehingga sempat terjadi aksi tarik-menarik tas. Watinah pun berteriak minta tolong sehingga menarik perhatian warga.

Mendengar teriakan Watinah, warga langsung berkerumun menuju lokasi. Sedangkan Maulana yang mengetahui aksinya diketahui warga, langsung kabur berusaha menyelamatkan diri.

Beberapa warga dengan menggunakan sepeda motor langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap Maulana. Tak pelak, puluhan warga langsung menghujani tersangka dengan bogem mentah.

Beruntung bagi Maulana, polisi yang sedang berpatroli melihat kejadian itu. Sebelum amukan warga makin brutal, tersangka diamankan polisi ke Mapolsek Ajibarang.

Maulana mengaku baru pertama kali menjambret. ''Saya baru sekali ini menjambret. Biasanya saya kerja sebagai kuli di proyek,'' katanya. Dia mengaku berusaha menjambret korban, karena tidak punya uang untuk pulang ke Bumijawa.

Watinah mengatakan, ada uang tunai Rp 1,2 juta dalam tasnya. ''Ini uang modal untuk warung. Saya belanja di pasar untuk dijual lagi di warung,'' katanya.

Wakil Kepala Polsek Ajibarang Iptu Mujono tidak akan percaya begitu saja dengan keterangan tersangka. ''Biasanya, aksi penjambretan seperti ini tidak hanya dilakuakan satu orang. Nanti akan kita kembangkan lagi, mungkin masih ada pelaku lain yang kabur,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement