Senin 08 Feb 2016 17:35 WIB

Pendaki Merbabu Meninggal Dunia

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Gunung Merbabu
Foto: efenerr.wordpress.com
Gunung Merbabu

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Seorang pendaki tewas sebelum mencapai puncak gunung Merbabu, di wilayah Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Ahad (7/2). Pendaki diduga mengalami hipotermia.

 

Oki Kumara Putra (17), pendaki malang ini diketahui sudah tak bernyawa setelah sempat ikut bermalam di sekitar kawasan pos III pendakian, jalur Dusun Tekelan, Desa Batur.

 

Jasad warga Jalan Mustokoweni, Kelurahan Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang inipun harus dievakuasi oleh Tim SAR Getasan dan dibawa ke RSUD Kota Salatiga.

 

Oki tergabung dalam rombongan berjumlah 14 orang pendaki. Mereka mengawali pendakian gunung Merbabu melalui basecamp Kompas, Dusun Tekelan, pada Sabtu (6/2) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

 

Dalam perjalanan menuju puncak Merbabu, ia terpisah dengan rombongannya sebelum sampai di pos III. Bahkan sebelum dijemput ajal, remaja ini sempat bergabung bersama rombongan pendaki asal Bogor Jawa Barat.

 

“Saat bertemu dengan rombongan kami, sekitar pukul 20.00 WIB, ia memang tengah sendirian di pos III,” ungkap Petrus Febrianto (28), pendaki asal Ciburial. Baranangsiang, Kota Bogor .

 

Selanjutnya, jelas Petrus, Oki bergabung dengannya untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak. Karena waktu sudah sangat larut mereka memutuskan untuk membuka tenda dan beristirahat pukul 22.00 WIB.

 

Setelah beristirahat, ia bersama rekannya bagun pada Ahad pukul 05.30 WIB. Saat itu Oki masih tampak tertidur lelap dan tetap dibiarkan tidur. Namun beberapa saat kemudian Oki coba dibangunkan.

 

“Namun ia tetap diam saja, meski coba dibangunkan. dibangunkan sudah diam,” kata saksi mata, Petrus asbirianto (28) warga Ciburial, RT 04, RW IV, Baranangsiang, Kota Bogor Timur kepada petugas.

 

Kadus Tekelan, Supriyo menyebutkan, proses evakusi jasad Oki memakan waktu hampir enam jam. Proses evakuasi ini dilakukan oleh gabungan komponen Search and Rescue (SAR).

 

Selama proses evakuasi jasad pendaki ini, tim SAR harus menaklukkan kendala cuaca dan medan . Hujan deras mewarnai proses evakuasi ini membuat jalur terjal pendakian menjadi licin. “Sehingga, memakan waktu cukup lama,” katanya.

 

Sementara itu, Kapolsek Getasan, AKP Maryoto menjelaskan, Setelah tiba di Getasan pukul 14.00 WIB, jasad pendaki ini segera dilarikan ke RSUD Kota Salatiga untuk keperluan visum.

 

Berdasarkan visum pihak RSUD Kota Salatiga, korban meninggal diduga karena kedinginan atau hipotermia. Tidak ada tanda kekerasan yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement