Senin 08 Feb 2016 16:53 WIB

Generasi Muda Golkar Inginkan Ketum Figur Pemersatu

Rep: agus raharjo/ Red: Joko Sadewo
Ahmad Doli Kurnia (kedua kanan)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ahmad Doli Kurnia (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi muda Partai Golkar berharap ketua umum yang akan terpilih di MunaslubPartai Golkar adalah figur pemersatu. Syarat ini menjadi mutlak harus terpenuhi setelah konflik panjang yang dialami partai berlambang pohon beringin.

Tokoh Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, figur pemersatu partai adalah yang dicari dalam pertarungan perebutan posisi ketua umum nanti. “Ketua Umum yang terpilih nanti adalah figur pemersatu yang bisa diterima semua pihak,” ujar Doli pada Republika.co.id, Senin (8/2).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Riau ini menambahkan, munas yang akan dilaksanakan sebelum bulan puasa tahun ini diharapkan menghasilkan generasi kepemimpinan baru di Golkar. Dengan begitu, visi yang akan dilakukan oleh Golkar ke depan lebih segar dan yang pasti bebas konflik.

Hasilnya, kepemimpinan baru yang lebih visioner yang memunculkan harapan baru serta membuka kembali peluang kepercayaan publik terhadap partai yang berkuasa di orde baru ini.

Menurut Doli, kriteria calon ketua umum sebenarnya sudah diisyaratkan dalam pidato sesepuh Golkar, BJ Habibie. Dalam pidatonya di Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Golkar beberapa waktu lalu, Habibie menegaskan perlu ada estafet kepemimpinan di tubuh Partai Golkar. Dalam pandangan Habibie, umur matang untuk seorang pemimpin bangsa ada di kisaran 40 hingga 60 tahun.

Namun, Doli yang mewakili generasi muda lebih membuat batasan terhadap umur calon ketua umum yang akan berlaga di munas partai Golkar ini. “Saya berpandangan kenapa tidak umur 40-50 tahun saja,” tutur dia.

Alasannya, semakin muda seorang pemimpin partai, semakin mampu memahami serta dapat berkomunikasi dengan masyarakat pemilih saat ini dan kedepannya. Doli memprediksi, pemilih ke depan mayoritas adalah pemilih muda dan pemula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement