REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kembali menganggarkan pemberian dana hibah untuk perbaikan puluhan masjid tahun ini.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kota Banjarmasin Nortajidi, Senin, di Banjarmasin, mengungkapkan, sekitar 20 masjid tahun ini akan mendapatkan kucuran dana hibah dari pemerintah daerah, yang kisarannya antara Rp 30 juta sampai Rp 50 juta.
"Tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, satu masjid dibantu anggaran perbaikan oleh Pemkot antara Rp 30 juta sampai Rp 50 juta, sesuai hasil verifikasi," ujarnya.
Menurut dia, masjid yang dibantu tahun ini adalah yang menyerahkan permohonan melalui proposal pada awal tahun lalu (2015). Proposal permintaan dana itu awalnya diverifikasi, lalu diserahkan ke tim anggaran, hingga mendapat SK (Surat Keterangan) dari wali kota untuk dibantu.
"Jadi prosesnya tidak serta merta memasukkan proposal langsung bisa dapat dalam satu atau dua bulan, tapi melalui tahapan penganggaran satu tahun, itupun kalau dinyatakan lolos verifikasi," terangnya.
Verifikasi dilakukan agar dana hibah atau bantuan sosial tetap sasaran.
"Bahkan pihak pengelola tempat ibadah nantinya diminta pertanggangjawaban penggunaan dana hibah itu dengan rinci, paling lambat setelah tiga bulan dana dicairkan," ujarnya.
Selain sekitar 20 masjid yang mendapat bantuan hibah tahun ini, ungkap Nortajidi, sekitar 40 tempat ibadah berupa mushalla dan langgar juga masuk daftar disetujui proposalnya untuk dibantu, yakni antara Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per unit.
"Ada pula sebanyak 50-an lembaga keagamaan diberi bantuan sesuai proposal mereka yang masuk, anggaran sekitar Rp 5 juta," paparnya.
Dia mengharapkan, pengelola tempat ibadah dan lembaga keagamaan agar memanfaatkan bantuan dana dari pemerintah kota ini dengan sebaik-baiknya, yakni, dengan transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.