REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi berharap penyelenggaraan Hari Pers Nasional 2016 bisa mengekalkan nama Lombok ke depan dalam sejarah pers Indonesia.
Dirinya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan di pulau seribu masjid tersebut.
"Saya berharap Hari Pers Nasional mengekalkan nama Lombok dalam sejarah pers sekarang dan ke depan," ujarnya di Hotel Lombok Raya seusai memberikan sambutan di acara HPN, Senin (8/2).
Menurutnya, harapan lain yang diinginkan adalah pers nasional bisa terus menyuarakan kebenaran. Sebab, saat dirinya tengah belajar di Mesir pada zaman otoriter Husni Mubarak. Kondisi pers disana cenderung dibungkam.
"Ada anekdot disana pada zaman otoriter itu, jangan banyak baca koran, karena yang benar itu hanya ada di halaman sepuluh soal duka cita," katanya.
Ia menuturkan, pasca kejatuhan rezim Husni Mubarak, kondisi pers disana cenderung mengekspos semua hal. Sehingga anekdot yang keluar tentang pers disana saat itu adalah tidak ada yang benar semua dari yang diberitakan pers. Bahkan, media-media yang ada dikuasai partai politik.
Namun, Zainul berharap pers di Indonesia tidak menjadi pers yang sama di Mesir. Dan dikuasai oleh partai politik.