Senin 08 Feb 2016 10:03 WIB

Ketinggian Air Bengawan Solo Naik, Hilir Jatim Siaga Banjir

Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.
Foto: ANTARA/Aguk Sudarmojo
Sejumlah warga menerobos genangan banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan daerah hilir di Jawa Timur mulai masuk siaga banjir dalam menghadapi meluapnya Bengawan Solo.

"Daerah hilir mulai Bojonegoro, Tuban hingga Lamongan, sejak pagi ini (8/2) masuk siaga banjir, karena ketinggian air Bengawan Solo terus merangkak naik," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Pandu, Senin.

Sesuai data di posko, ketingian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, mencapai ketinggian 13,30 meter (siaga hijau-I), Senin pukul 06.00 WIB.

"Ketinggian air di Bojonegoro masuk siaga banjir dengan ketinggian air 13,00 meter sejak pukul 03.00 WIB," jelas dia.

Ia memperkirakan ketinggian air pada papan duga Bengawan Solo di Bojonegoro mengalami peningkatan setiap jam sekitar 0,30 meter.

Begitu pula ketingian air pada papan di Lamongan, mulai Babat, Plangwot/Laren, Karanggeneng, dalam waktu bersamaan juga sudah masuk siaga banjir, dengan ketinggian 7,17 meter (siaga I), 5,10 meter (siaga II), dan Karanggeneng 3,74 meter (siaga I).

"Bertambahnya air di daerah hilir, Jawa Timur, akibat pasokan air dari daerah hulu, Jawa Tengah dan Ngawi, juga pengaruh hujan lokal," paparnya.

Hal itu, lanjut dia, bisa diketahui dari ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, yang semula ketinggian airnya hanya 26,30 meter, naik tajam menjadi 27,16 meter, Senin pukul 06.00 WIB.

"Jelas ada pasokan air dari daerah hulu, tapi kami belum memperoleh informasi meningkatnya ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi," jelas dia.

Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat daerah yang rawan dilanda banjir Bengawan Solo di Bojonegoro sebanyak 146 desa yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Trucuk, Dander, Kota dan Kanor.

Selain itu, banjir bandang juga rawan melanda 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Temayang, Tambakrejo, Sukosewu, Kapas, juga kecamatan lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement