REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei belum berhasil mengontak simpul-simpul WNI yang tinggal di Tainan, Kaohsiung, Taiwan pascagempa 6,4 SR mengguncang wilayah tersebut Sabtu dini hari.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan di Jakarta, Sabtu bahwa pihaknya telah meminta bantuan KDEI untuk berkomunikasi dengan otoritas setempat dan jika perlu mengirimkan tim ke lokasi.
"KDEI sudah mencoba melakukan kontak dengan simpul-simpul WNI di Tainan, namun hingga saat ini belum bisa dihubungi," ucap Iqbal.
Berdasarkan data KDEI, terdapat 17 ribu WNI yang tinggal di wilayah Tainan.Dari jumlah tersebut, 16.800 orang berstatus TKI dan sisanya merupakan pelajar dan lainnya.Gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang kota tua Tainan, 300 km selatan Taipei, Taiwan.
Badan Bencana Alam Taiwan (TDA) melaporkan setidaknya empat orang meninggal, tiga di antaranya ditemukan di bawah reruntuhan bangunan, dan 155 orang luka-luka.
TDA mengatakan belum dapat memperkirakan jumlah orang yang mungkin masih berada di bawah reruntuhan karena sedikitnya delapan gedung permukiman ambruk di kota dengan populasi hampir 2 juta tersebut.